Kemarin kapan itu saya sahur bareng di alun-alun utara. Itu sebenarnya selo banget, tapi jadi nggak selo karena sebelumnya sahur on the road dengan bagi-bagi rejeki. Tidak usah diceritakan biar tidak riya. Yang ingin dikasih tahu adalah bahwa pagi itu dingin banget. Sumpah, saya sudah pakai jaket tapi tetep kedinginan. Begitu juga mungkin dengan seluruh manusia yang saat itu sedang berada di Jogja dan sedang ada di luar. Ada tukang becak yang tidur di becaknya dengan selimut. Oh ada yang dibangunin juga oleh teman-teman, demi ngasih nasi bungkus yang tadi udah dibikin waktu sebelum muter-muter. Oh indahnya berbagi. Ada anak-anak kecil yang begitu riuh main rebana buat ngebangunin sahur, dengan begitunya bisa senang karena biasanya disuruh diam sekarang disuruh berisik. Ada pedagang gudeg atau angkringan dengan lampu senthir berjualan begitu saja di jalan, dan beberapa orang yang makan di sekitarnya. Ada kumpulan orang-orang nongkrong yang bikin api unggun di pinggir jalan atau di lapangan alun-alun utara. Iya, api unggun yang itu. Dibikin dari kumpulan sampah dan keliatannya disulut dengan minyak atau apa nggak tahu. Jadi inget di gunung.
Bagi saya sih api unggun itu lebih dari sekedar kayu atau sampah yang dibakar begitu rupa menjadi api. Lebih dari pada sekedar media penghangat di kala udara menjadi semakin dingin. Semakin beku. Lebih dari itu, dia punya peranan penting dalam membangun efek psikologis, menandakan bahwa kita masih hidup, berkumpul dengan teman-teman, dan dengan itu dapat menjadi santai. Membicarakan banyak hal yang suka disimpan kalau tidak ada momen seperti itu. Sambil masak atau ngemil atau ngopi atau cuma duduk saja begitu, atau merokok jika dikasih. Api unggun telah menjadi alat terapi paling keren.
Mungkin mereka juga begitu kali ya? Dalam kumpulannya yang nggak tahu apakah gelandangan, atau ternyata orang berkecukupan yang selo, melihat api unggun dalam tentramnya, dan lalu sambil dengan itu membicarakan hal-hal senang, galau, apapun.
Semoga kita adalah yang selalu bersenang hati, seperti api unggun yang jika mati masih dapat hidup kembali dengan meniupkan angin ke baranya.
(angin)
sambil dengerin the beatles
maaf telat lagi hehe
itu api unggun di merapi, keren banget deh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar