Tapi dia bukan seperti ustad siapa itu yang selalu aneh dalam setiap ceramahnya. Yang hobi berteriak "jama'aaaaaaaaaaaaahh" sambil seolah-olah dia itu badut dan para jamaahnya itu tuli semua. Dia adalah yang menyanyikan nasyid A is for Allah dengan keren dan merdu, tanpa suara yang harus dibuat-buat. Mau-maunya meninggalkan gelar rockstar-nya untuk serius menjalankan agamanya. Mendirikan yayasan ini itu dan terlibat dalam usaha perdamaian dunia, dan membuat lagu-lagu lagi setelah berpuluh-puluh tahun kemudian meninggalkan dunia musiknya, tetapi dengan nuansa religius yang bagus, tanpa lirik yang selalu ada kata Allah dan maksa banget seperti Ungu atau Wali atau siapapun deh yang mendadak alim di ramadhan kali ini.
Tapi dia adalah yang senyumnya menyejukkan. Tidak seperti Yusuf Mansur yang mengerikan. Tidak perlulah itu khotbah sampai menderai tangis, tidak perlulah itu berteriak-teriak memanggil jamaahnya, tidak perlu. Sederhana saja. Ambil gitar dan menyanyi dengan pelan dan lembut, seraya tersenyum.
Green Fields and Golden Sands
Are all I need; are all I want
Let the wind blow hard, I don't mind
A small house and an olive tree,
To keep and feed my family
Let the wind blow hard, I don't mind
One day we'll all realize, I'm not the only one
Just raise your eyes up and you'll be gone,
to those
(Yusuf Islam - Green Fields, Golden Sands - An Other Cup)
(angin)
telat posting men, saya tadi belajar haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar