Laman

Sabtu, 30 Juli 2011

Prediction.Oracle

Seperti Harry Potter yang saya tonton kemarin saja, buku ke tujuh dan terakhir. Lalu kemudian setelah saya keluar dari XXI, saya diberi tahu teman saya bahwa ada bule-bule yang ikut menonton. Saat saya melihat ke arahnya, ada seorang bule laki-laki yang masih muda sepertinya, rambutnya pirang agak panjang untuk ukuran laki-laki, memakai celana cokelat dan berkaos putih, tampaaaaaan sekaliii..
Dan seandainya buku saya yang baru adalah bule itu, #tamparpipi, menghayal tingkat dewa.

Menurut saya film nya keren sekali, saya ikut dibuat tegang dan ikut merasakan ketakutannya. Meskipun seperti biasa, efek 3 dimensi yang ditampilkan kurang memenuhi harapan saya, iya, walaupun memang ada bagian yang efek 3 dimensinya agak mengena. Tapi tetap saja film itu bahkan seluruh film Harry Potter menjadi salah satu favorit saya. Sayang sekali besok sudah tidak ada lagi. Dan saya pasti akan sangat merindukannya.

Bicara tentang jodoh, mengingatkan saya bahwa saya pernah diramal mengenai itu dan beberapa hal lain. Percaya tidak percaya, saya juga tak mengerti memilih yang mana. Apakah kamu ingat dengan guru bahasa indonesia kita yang bahkan kurang tanda titik saja pasti disalahkan itu?
Yah, saya diramal oleh beliau. Banyak juga kok korbannya. Meskipun yang saya tahu itu banyak dari kelas saya. Kamu tau Umang? Dia dikatakan bahwa suaminya ganteng, huah membuat iri saja. hahaha..
Kamu tahu Nia? Dia dikatakan akan mendapatkan keinginannya untuk lolos kedokteran ugm. Lalu kamu tau Dimas? Dia dikatakan memang akan pergi ke Jerman, namun tak pernah sepatah katapun dari beliau yang mengiyakan dia akan mendapatkan gelar dokter disana, dan entah bagaimana ketika saya bertemu online dengannya, dia mengatakan bahwa sudah memindah jalurnya bukan lagi ke kedokteran karena kesibukannya akan membuat dia tidak bisa part-time. Itulah sebabnya dia berpindah jalur dari keinginan awal dia.

Lalu yang paling fenomenal, apa kamu ingat Aryo? Apa kamu tau Christy? Mereka dikatakan akan menikah suatu hari nanti. Hahaha apa-apaan ini? Tapi hal ini justru membuat kami, teman sekelasnya, mengejek mereka habis-habisan. Untuk sekedar informasi, bahwa mereka berdua selama di SMA tidak pernah ada hubungan apapun, itulah sebabnya Aryo pernah sampai marah akibat tingkah kami yang selalu menggodanya dengan Christy. Apapun itu, apakah benar atau tidak kita lihat saja nanti.

Ramalan untuk saya? Itu rahasia sajalah..
:)



(ombak)
saya lupa sudah pernah cerita atau  belum

Jumat, 29 Juli 2011

bookends

Entah kenapa 2 minggu ini sepertinya waktu berjalan begitu cepat bagi saya. Tiba-tiba saya sudah dapat seorang yang disebut errr... pacar. Sepertinya about us blog ini sudah saatnya diganti deh. Hehe maaf ya duluan. Semoga kamu juga dapat yang terbaik di waktu yang terbaik juga.

Dulu saya pikir saat paling seru adalah ketika masa-masa dekat saja. Mencari celah untuk bersenang-senang dan menggali masing-masing pribadi lebih dalam. Menjadi salah tingkah ketika tidak sengaja gandengan. Menjadi berdebar-debar ketika menunggu sebuah pertemuan. Saling mengece dan minta bayarin waktu makan bareng. Dan sebagainya. Dan sebagainya. Dan terutama, ketika merencanakan sesuatu seperti merangkai kata untuk sebuah pernyataan yang ditunggu-tunggu tetapi tak kunjung juga dapat terucap. Tapi sekarang tiba-tiba saja sudah selesai. Sudah saling tahu dan saling paham. Lalu mau apa setelah ini? Nggak tahu.
Time it was and what a time it was it was,
A time of innocence a time of confidences.
Long ago it must be, I have a photograph
Preserve your memories, they're all that's left you

-Simon and Garfunkel - 
Tapi bagaimanapun juga ini belum bisa dibilang selesai ding. Masih ada yang harus dilakukan sebelum akhirnya bisa tenang.  Sebelum akhirnya bisa bilang bahwa hanya ada "kita" di antara kita.

Cerita picisan saya sepertinya sudah hampir mendekati akhir. Buku saya hampir ditutup. Terimakasih untukmu yang sudah mau-maunya menjadi pembaca setianya. Dan saya tidak sabar untuk menunggu kamu yang membuka buku yang baru.

Saya tidak sabar untuk segera membaca ceritamu :)

(angin)
sebenarnya punya banyak argumen tentang postinganmu sebelumnya, 
tapi besok aja deh, sekarang mau tenang dulu hehe

Kamis, 28 Juli 2011

Bertabur Bintang

Saat perjalanan pulang tadi saya melewati sebuah jembatan, jembatan itu menghubungkan sebuah sungai buatan manusia yang mana saya tidak tahu namanya. Ketika melihat ke arah selatan, bagaikan daratan bertabur bintang, cantik sekali. Namun saya tidak sempat mengabadikannya untuk diperlihatkan. Coba kamu saja yang kesini..

Daratan bertabur bintang, tentu saja cahayanya berasal dari nyala lampu pemukiman penduduk, yang entah bagaimana apabila dilihat dari jarak yang jauh seolah-olah berkelap-kelip layaknya bintang di langit sana. Bicara mengenai langit, bukankah yang kita sebut bintang itu salah satunya adalah matahari? Benar kan?

Matahari yang sebegitu besarnya memancarkan cahanya ke seluruh alam raya, membayangkan bahwa itu adalah satu dari jutaan bintang di dunia membuat saya berfikir bahwa pasti juga terdapat jutaan bahkan milyaran matahari-matahari di luar angkasa sana. Mengingat bahwa dalam galaksi bimasakti 50 milyar planet yang salah satunya disebut bumi, yang mana terdapat kehidupan dan berbagai macam makhluk hidup disana. Jika satu saja dari banyaknya planet dalam satu galaksi memiliki kehidupan, tentu tidak menutup kemungkinan bahwa dalam milyaran galaksi memiliki berbagai macam tipe kehidupan.

Banyak juga yang sudah mengangkat topik ini, baik dijadikan film, maupun untuk menjadi penelitian. Namun pandangan saya mungkin agak sedikit berbeda.

Jikalau percaya bahwa ada kehidupan lain di dunia ini selain di planet bumi, dengan berbagai macam makhluk yang entah kita tak pernah maupun mungkin sudah pernah lihat, bukankah ada kemungkinan bahwa kita, manusia, adalah sebuah makhluk yang terdampar dan sampai ke planet yang namanya bumi?

Masih ingatkah saat zaman para dinosaurus itu musnah? Katanya yang saya dengar adalah adanya hujan meteor, mungkinkah apabila saat hujan meteor itulah bibit-bibit peradaban manusia itu masuk ke bumi? Entahlah, saya sendiri juga tidak mengerti.

Apa yang saya bicarakan tadi tidak perlulah dianggap terlalu serius, toh ini pemikiran iseng yang didapat disaat selo.




(ombak)
langit bertabur bintang, 
daratan bertabur bintang,
indonesia vs turkmenistan malam ini pun bertabur gol.

Rabu, 27 Juli 2011

fuwa fuwa time

Tapi tiba-tiba saya ingin menjadi murid SMA lagi. Demi apa setelah tadi mau cerita tentang kegiatan bermalas-malasan karena ingin ada berkorelasi dengan Yui Hirasawa, tetapi setelah berhasil menyelesaikan seluruh episode dari K-ON, saya jadi kangen SMA lagi. Dan sekaligus menyesal bahwa banyak banget hal yang belum dilakukan. Tiba-tiba saya ingin ke basecamp vachera lagi, bersih-bersih, coret-coret di pintu bagian belakangnya, tulis nama saya dan beberapa teman yang berharga. Juga ke XII IA 5, ke bangku deretan paling barat, nomer 3 dari depan. Menjadi vandal dengan meninggalkan gambar-gambar manusia sekelas. Lalu kemana lagi ya? Lalu main-main, naik ke genteng joglo lagi dari lab TI, lalu naik ke genteng masjid juga, lihat-lihat kampung Bener. Oh saya kangen banget memakai seragam putih abu-abu, bercanda dan ece-ecean. Ke kantin yang murah itu. Dan melakukan banyak banyak banyak banyak hal lain selain mengeluh kenapa pelajaran SMA itu susah-susah. Demi apa ini saya sudah mau semester 5 saja. Rasanya waktu berlalu dengan mubadzir.

Itu adalah Yui dan teman-temannya yang bikin kangen. Lulus begitu saja dengan meninggalkan banyak memori. Benar-benar menyenangkan sekali deh, berasa pengen banget bisa tinggal di Jepang dan bersekolah di sana. Membentuk grup musik yang bernama Afterschool Tea Time, pada sebuah ekskul bernama K-ON (light music club). Punya teman-teman yang asik, Mio, Ritsu, Azusa, dan terutama si Mugi yang setiap hari bawa kue dan teh. Lalu bermalas-malasan di sana, sampai pada akhirnya Yui sadar bahwa sebentar lagi lulus. Dan lalu bingung, apa yang harus dia perbuat. Panik, karena sebentar lagi akan berpisah dengan teman-temannya. Dan lalu, setelah penampilan terakhirnya di festival sekolah, mereka menangis sedih, membayangkan apa hal terkahir yang bisa mereka lakukan di SMAnya. Tapi lebih kasihan lagi si Azusa. Satu-satunya junior, masih kelas 2 ketika yang lain sudah kelas 3. Oh Azusa adalah dia yang paling niat di klub tersebut, selalu galak pada senior yang suka malas-malasan itu, terutama Yui. Tetapi pada akhirnya, dia adalah dia yang ingin berkata sambil menangis "tolong..aku akan melakukan apapun, setiap hari datang ke ruang musik dan malas-malasan sambil ngeteh, aku akan melakukan apapun itu, asal kalian jangan lulus"

Dan apakah perasaan itu akan muncul ketika nanti lulus kuliah? Mungkin iya, tapi mungkin tidak sekuat masa-masa SMA dulu. Mungkin lho, kan belum, jadi nggak tahu. Tapi kalau kamu tahu, pada malam tutup tahun dulu, setelah kembang api dinyalakan, setelah itu lalu padam, setelah itu lalu bernyanyi mars smada, kalau kamu melihat-lihat sekeliling, banyak orang menangis. Bahkan si gembrik itu juga. Bahkan mas-mas yang lain juga. Banyak deh. Saya sih entah kenapa kok nggak, tapi dalam hati, tetap saja ada perasaan sedih da ingin menghentikan waktu pada saat itu juga. Sekaligus takut menghadapi bagaimana nanti ketika lulus. Takut untuk melangkah maju.

Tapi masa lalu adalah dia yang akan selalu indah bagaimanapun juga. Bagaimanapun itu terjadi, bagaimanapun itu berlalu.

Fuwa fuwa time~

sebenernya cari yang lengkap berlima tapi ngga ada yang bagus, 
ini aja deh terpaksa
(sumber google, ga tau ini aslinya dari mana)


(angin)
selo selo selo banget sampai bisa namatin 2 season K-ON -___-

Selasa, 26 Juli 2011

Ribet

Kamu benar-benar membuat saya iri, saya sendiri jika ingin menonton film harus melalui perjuangan yang panjang.

Tak bisa download, itupun kalau download membutuhkan waktu 5jam hanya untung setengah bagian dari seluruh isi film. Cara lain adalah pergi ke warnet, tapi sekarang saya agak malas untuk kesana karena setiap kesana hampir selalu disuguhi pemandangan kurang enak, yaitu mbak-mbak penjaganya asyik pacaran pegang-pegangan, ckckck. Apa tidak malu ya? Bukan suami, tapi seperti itu, kalau saya sih tampar saja, cowok seperti itu dimana-mana banyak. 

Lalu cara lain adalah meminjam film di rental. Saya memiliki dua kartu member di dua tempat yang berbeda. Namun salah satunya hilang, sehingga saya berencana menggunakan kartu yang satunya. Namun berapa kali pun saya muter-muter daerah situ, tetap saja saya tidak dapat menemukan rentalnya. Ck..
Pasti sudah gulung tikar atau pindah ke tempat yang entah saya tidak tahu dimana. Akhirnya saya pun ke rental satunya dan mengurus kartu yang hilang. Namun, selama ini saya mengira hilang ternyata ketinggalan disana, yang mana dicari tidak kunjung ketemu, yang pada akhirnya saya membuat lagi kartu baru, sama ajaaaa -____-

Inception (karena kamu bahas itu saya jadi ingat kalau belum pernah nonton), I am Number Four, dan Takers, sebenarnya ada satu lagi yaitu Gnome & Juliet namun vcd nya rusak sehingga saya tak jadi pinjam.

Perjuangan masih belum selesai. Asal tahu saja, laptop saya yang kecil membuatnya tidak memiliki dvd room. Saya memang memiliki dvd player namun setiap di tonton bagaikan menonton film jadul, bagaimana tidak? Warnanya yang keluar hanya hitam dan putih. Intinya dvd player saya rusak.
Lalu saya memang memiliki komputer CPU, namun dia bisu. speaker tiga kotak pun tak pernah mengeluarkan suaranya. Saya tidak tahu tepatnya karena apa, tapi kata kakak saya harus instal program suara atau apalah saya tidak mengerti.

Tanpa hilang akal akhirnya satu-satunya yang saya pilih adalah memanfaatkan dvd room komputer lalu mengopi semua film ke dalam hardisk komputer yang lalu kemudian dipindah ke laptop menggunakan flashdisk. Walaupun layarnya hanya kecil, setidaknya ada warna dan suara...


*tapi akhirnya saya justru menonton film lama yang belum sempat saya tonton. Karena suara kipas komputer saya seperti singa mengaung-ngaung


(ombak)
posting pagi-pagi padahal nanti ada kuliah pagi

Minggu, 24 Juli 2011

joker

Seandainya sekarang ini saya berada di ruas jalan apa gitu di jakarta yang sedang macet dan penuh dengan mobil, saya ingin sekali berteriak kencang: "kapan sih Christoper Nolan pernah bikin film jelek?!"

Seharian ini saya melihat The Dark Knight dan Inception. Film yang berat banget sebenarnya, tapi apa daya, saya sedang selo dan entah kenapa sedang malas untuk melihat K-ON. Oh laptopnya pakai laptop bapak. Sekeluarga sedang pergi seharian. Nonton begitu di kursi kerja, pakai kipas angin karena panas. Tapi astaga, Batman di The Dark Knight benar-benar seolah itu bisa terjadi di dunia nyata, dan Joker benar-benar telah menjadi antagonis paling keren yang pernah ada. SDan mimpi dalam Inception seolah benar-benar bisa dirasuki dan dimanipulasi. Sebenarnya udah pernah lihat sih, tapi melihatnya lagi benar-benar bikin seolah-olah kamu lihat buat pertama kali. Selalu ada hal baru dimana kamu mungkin tidak menyadarinya ketika pertama kali nonton dulu. 

Joker - The Dark Knight

Arthur's Battle - Inception

(angin)
di minggu yang panas dan selo, dan tidak tahu mau ngapain

Sabtu, 23 Juli 2011

Sonar

Melihat video yang kamu masukkan pada postinganmu kemarin, saya hampir tak mampu melihatnya. Apaan ituuuuu??!!!! Ya ampuuuunnn...
Yang saya heran adalah selo sekali kamu bisa menemukan video macam itu..

Tepat setelah saya melihat video (apa itu), saya langsung berusaha menetralkan perut saya yang sepertinya sedikit mual. Yaitu dengan cara melihat Suri Cruise, putri satu-satunya dari Tom Cruise dan Katie Holmes yang pasti kamu sudah tau.

Anak umur 5 tahun bisa jadi secantik itu dengan gayanya yang sangat modis. Yang tak habis pikir adalah dia sendiri yang memilih pakaian yang akan dia kenakan. Saya saja yang sudah setua ini masih tidak bisa memilih dan mencocokkan pakaian, zzz..

Tadi sebenarnya saya agak sedikit bingung dengan jalan keluar kampus teknik. Saya hanya mengikuti arah tanda panah yang saya sendiri pun tidak tahu dan malah akhirnya sedikit berkeliling. Entah benar atau tidak yang pasti saya toh bisa keluar tanpa kena marah bapak-bapak satpam atau pun orang lain. Cuek saja sembari sok-sokan bergaya melihat bangunan sekeliling. Setidaknya jika saya salah arah orang-orang tidak akan curiga bahwa saya salah jalan. Hhehe..




(ombak)
Tolong jangan tanyakan mengenai judul,
koneksi internet saya sedang lemot, itu saja, titik.

Jumat, 22 Juli 2011

transmutasi

Bodohnya adalah saya tidak ngepost dari tadi, malah lihat-lihat film yang mau dicopy dan mendengarkan transmutasi-nya homogenic yang keren, dan sekarang billing sudah hampir 6000 ketika saya memutuskan buat posting sekarang. Oh harddisk saya penuh sudah, tidak bisa backup dan tidak tahu ini mau nonton si film-film yang banyak ini kapan. Laptop rusak sudah 10 hari kalau nggak salah, dan dirumah seperti ikan panggang, menggelepar kesana kemari di kasur. Tadi pagi lihat gosip dan acara-acara wisata. Oh saya jadi pengen ke raja ampat.

Ngomong-ngomong tentang perjalanan, saya selalu ingat perjalanan ketika habis dari Lawu. Moral dari cerita ini adalah jika ketika suatu hari kamu kebetulan sedang pergi ke luar kota dengan Bis dan kamu sedang bawa ransel yang berat, adalah jangan pernah bertanya apapun kepada orang-orang yang disebut porter. Karena waktu itu saya pernah. Ketika jam sudah menunjukkan hampir pukul 7 malam, dan sudah mau gelap. Kami, 4 orang yang habis mendaki lawu, dan tidak pernah tahu kapan bis sudah habis, adalah orang yang sedikit panik karena bagaimanapun juga males buat nginep di terminal. Maka dari itu kami bertanya pada mereka, bapak-bapak dengan nomor di punggung. Tas ransel kami lalu langsung dibawanya dan harus membayar mahal banget. Kalau nggak salah 36ribu rupiah, cuma buat dibawain tasnya nggak nyampe 100 meter.

Oh saya sedang sibuk apa kamu bilang? Saya tidak sibuk ngapa-ngapain kok sebenarnya. Sedang selo sekali. Mungkin jika dibilang sibuk adalah karena sedang remediasi. Seharusnya itu adalah 3 pertemuan buat diisi materi dan pada pertemuan ke 4 baru diadakan ujian perbaikan. Tapi Pak Ferdi, dosen Fisika Modern, sepertinya adalah tipikal orang yang malas dengan orang-orang yang mengulang, seolah-olah tidak sadar sebab dia memberi soal yang sulitlah maka kita menjadi mahasiswa yang ber-remediasi. Pertemuan pertama langsung heboh. Telat setengah jam, cuma untuk bicara bahwa beliau tidak akan memberi materi karena kemarin sudah pernah. Oh beliau lupa bahwa mahasiswa juga bisa lupa. Dan dengan menyebalkannya lalu langsung pergi dan mengakhiri kuliah. Terimakasih bapak, 129 ribu rupiah melayang sudah.

Oh sibuk apa lagi kamu bilang? Hmm mungkin karena saya sedang membikin komik. Bukan saya saja ding, tetapi kita, anak-anak ilus bul. Oh iya, bul itu singkatan dari skm bulaksumur. Itu adalah dalam rangka buat membikin bulakomik. Semacam terbitan dalam bentuk komik gitu deh, terbit setaun sekali, dan ini sudah volume 8. Biasanya menarik, dan semoga kali ini juga begitu.

Dan demi Astuti yang mendes, jika kamu adalah makhluk selo yang sedang berada di depan komputer, dan sedang ingin berdendang asik, mungkin kamu bisa melihat makhluk macho satu ini.


Pasha Agung - Astuti

(angin)
sambil tertawa membayangkan kamu muntah habis melihat Pasha Agung :D
btw, harga posting ini 1500 rupiah lho, karena sekarang billing sudah 7500

Kamis, 21 Juli 2011

go to Jogja

Jogja adalah tujuanku pagi itu.
Membuang sampah, menyiapkan pakaian untuk dibawa ke laundry dan lalu mencari sarapan sebelum perjalananku ke kota gudeg itu. Semua beres, dan lalu bersiap berangkat, berjalan kaki tentunya. Dengan ditemani headset di telinga saya memulai perjalanan.

Melangkahkan kaki dan lalu melihat anak-anak SD di seberang rumah sedang kerja bakti membersihkan rumput di sekitar area luar sekolah. Jika melihat dari jumlahnya, sepertinya saya tebak hanya satu kelas yang melakukan kerja bakti itu. Melihat dari postur tubuhnya yang sedikit besar, sepertinya saya tebak mereka anak-anak kelas lima. Namun bagaimanapun juga, tebakan saya ini toh tidak penting benar atau tidaknya. Melihat kejadian ini mengingatkan saya kepada rumah saya yang bahkan seperti kapal yang terdampar ratusan tahun di samudera entah berantah. Eits, jangan salah,, saya sudah kerja bakti membereskannya, yah setidaknya tidak seperti ratusan tahun lagi, ya mungkin puluhan lah.. #eh

Tidak butuh waktu lama sudah ada angkutan kota yang menunggu di ujung jalan, hanya ada satu penumpang disana, tepat disebelah supir, seorang laki-laki separuh baya yang entah sejak kapan mereka terus mengobrol. Kemudian masuk seorang ibu-ibu yang membawa anaknya laki-laki. Mungkin usia anak itu sekitar 5 atau 6 tahun. Entah kenapa saya tertarik dengan anak itu, bagaimana tidak, masih sekecil itu tapi bakat gantengnya sudah terlihat. hahahaaa...  #tamparpipi

Sampailah saya di jalan yang orang-orang biasa menyebutnya Milo. Mungkin karena ada papan iklan Milo sehingga disebut demikian, yang padahal sampai sekarang pun saya masih tidak bisa menemukannya. Di sana saya ganti angkutan jurusan. Baru saja saya menaruhkan pantat saya di kursi penumpang, sudah langsung dimintai biaya. Dia meminta Rp 4.000, saat saya memberikan uang tersebut sembari saya mengatakan, "biasanya 3,5".  Namun mungkin karena suara saya yang terlalu lirih atau mungkin dia yang pura-pura tak mendengar, saya pun dicuekin saja. Sial...

Angkutan itu penuh sesak, dari luar saja sudah bisa dilihat seperti ikan dalam sarden yang ditumpuk-tumpuk. Tapi sudahlah, memang harus begini. Saat saya masuk yang sudah dalam, keadaan penuh sesak angkutan itu masih saja menunggu penumpang satu lagi, untuk menyempurnakan pepesan sarden mereka sepertinya.

Karena saya duduk di depan, saya jadi bisa melihat bahwa ada radio tape di angkutan itu. Tunggu, tidak ada tape, namun justru ada flashdisk yang menggantung disana. Canggih juga, bahkan mobil yang dimiliki keluarga saya saja radio-tape nya tidak disediakan port USB, canggih..
Namun lagu yang diputar adalah lagu-lagu yang entah berantah yang saya tidak tahu tipe musik apa, menurut saya lebih mirip seperti lagu-lagu yang biasa diputar untuk senam pagi hari minggu ibu-ibu komplek. Meskipun ada sedikit rasa untuk ikut senam namun saya urungkan dan penjarakan niat tersebut. Efek dari lagu tersebut sepertinya tidak hanya kepada saya, namun juga kepada si supir. Dia memainkan klaksonnya seiring dengan dentuman musik yang sedang diputarnya itu. ckckck..

Sampai di tempat bis patas mangkal, saya terburu-buru untuk turun karena saya melihat bis patas R sedang hampir berangkat. Saya menuju ke arahnya sambil berlari kecil, namun saya terlambat beberapa detik, dan saya pun ditinggalkan..

Tidak apa-apa, masih ada bis patas lain yaitu N. Saya pun membeli tiket ke agennya, lalu memastikan benar bis saya tidak salah. Karena saya pernah salah masuk bis sehingga saya diturunkan dengan sedikit semena-mena maka saya trauma untuk salah kedua kalinya. Lalu ketika saya sudah duduk di kursi, saya tiba-tiba ditanya seorang mas-mas, dia bertanya apakah itu benar bis N. Dan saya pun menjawab benar. Lalu dalam hati, jangan-jangan masnya tadi bertanya karena takut salah bis, oleh karena dia pernah melihat seorang mbak-mbak diturunkan karena salah naik bis. Aduh, sontak saya lalu menutupi wajah saya, takut jika mas-mas tersebut ingat wajah mbak-mbak tempo hari itu (baca: saya).

Di tengah perjalanan yang kira-kira kurang dari satu jam lagi, tiba-tiba bis itu terhenti. Entah apa sebabnya saya tidak tahu karena saya tidak berniat bertanya. Namun sejak dari tempat berhenti itu, AC bis tidak dinyalakan. Seperti terlihat dari luar bis patas AC, namun dari dalam angkutan umum kota penuh sesak dan pengap. Penumpang yang lain marah dan sempat meminta turun, namun digagalkan oleh kondekturnya. Yang lalu kemudian juga ada penumpang yang meminta uangnya sebagian dikembalikan. Namun lagi-lagi kondektur mengelak dan tidak mau memberikan. Hingga sampai di kota gudeg itu pun AC nya tetap tidak menyala.

Dan kemudian saya pun dijemput di Jombor.




(ombak)
yang sebenarnya tidak tahu harus menulis apa,
ternyata malah jadi sepanjang ini.

Rabu, 20 Juli 2011

negative to positive

Ada 2 hal yang saya benci dari postingmu kemarin.

  1. Foto-foto papercraftmu bagus banget, bikin iri. Oh selo sekali sampai bisa bikin 2 biji seperti itu. Dan unyu sekali pake dipas-pasin sama wallpapernya segala. Dan (ehm) didepan laptop.
  2. Bahwa saya ini masih begini-begini saja, tidak ada yang berubah. Tidak perlulah pakai ada gambar hati dan danbo yag bersama anjing sedang apa itu. Yang jelas, skenario hidup adalah sangat-sangat jauh lebih baik dari film terbaik manapun. Bahwa aliran adalah dia yang tidak bisa ditebak, cukup dinikmati sampai nanti tiba di pelabuhan. Oh saya sedang malas buat membahas ini.

Mendingan bahas kamera pinjeman dari temen yang hasilnya ternyata bagus. Toycam octopus 28mm. Oh itu kamera mainan yang murah, yang asik, yang kalau buat motret yaudah cuma tinggal puter-puter terus cekrek, nggak usah pakai batere. Yang kalau mau tahu hasilnya harus bayar 11 ribu di Duta Foto. Ini beberapa hasilnya dari pergi-pergi melancong. Saya pilih yang bagus-bagus saja karena beberapa yang lain terbakar, atau ketutupan tangan, atau rambut. Selain juga karena malas upload.


habis dimakan

namanya layangannya walet apaaa gitu lupa.

merapikan ikan duyung, tadi sudah puas terbang-terbang.

the kids and the dragon

the trees

pelabuhan sadeng

the man and the sea

wediombo

kamu :D

Onana, sayang sekali waktu ke air terjun Sri Gethuk dan ke ArtJog filmnya sudah habis. Jadi pengen punya deh kamera macam itu. Lalu pergi-pergi lagi, memotret dan cuek saja, tanpa harus malu dengan mereka yang pakai digital. Pergi-pergi begitu, tanpa harus selalu berpikir tentang status.


(angin)
dengan hati yang tenang dan damai karena sambil dengerin Float dan Homogenic

Selasa, 19 Juli 2011

Happy to You

Angin gunung nun jauh atas sana, mendengar ceritamu membuat saya kembali mengingat mengenai Tanjakan Cinta. Apakah kali ini kamu akan mengatakan lagi bahwa mitos itu salah?

Apapun yang akan kamu katakan, disini saya ingin memberitahumu bahwa saya turut berbahagia. Saya ucapkan selamat padamu dan semoga bisa berlanjut hingga ke jenjang yang lebih serius. Dan untuk para penggemar sejuknya udara bergerak yang kau timbulkan, saya turut bersedih kepada mereka. Tapi maaf saja, saya untungnya bukan termasuk kedalamnya karena saya bukan berada di gunung, tapi di pantai. hhe..

Kamu



Namun ada sedikit hal yang tragis, yaitu:



Saya


(ombak)
terima kasih kepada papercraft danbo dan kucing
beserta internet yang lemot

Senin, 18 Juli 2011

yotsuba & bohong

Oh itu kalau si Elex yang nerbitin namanya jadi Kardo. Tadi kebetulan saya pinjam itu komiknya waktu lagi cuci motor di sebelah taman bacaan Nanda. Dulu saya biasa pinjam komik di sana, tapi sekarang sudah tidak. Yang jaga sudah ganti, sudah tidak asik karena yang sudah terlanjur kenal sudah habis masa kontraknya, dan sudah tidak cantik. Hehe. Padahal dulu biasa ngobrol-ngobrol dulu sambil baca komik di sana. Yang sekarang jadi cuma pinjam doang dan tidak pakai ngobrol-ngobrol.

Tadi saya pinjam Yotsuba volume 10 karena sudah lama tidak baca itu. Ada cerita tentang si kardo juga, tapi ada yang lebih menarik. Itu waktu Yotsuba dipinjamin bola karet yang ukuran besar sama Asagi. Yotsuba dengan polosnya memainka itu bola dengan cara melempar-lemparkan di rumahnya. Dan sampai akhirnya mengenai piring dan gelas, dan pecah. Dan ketika ditanyai ayahnya, ia menjawab dengan berbohong, "itu ada penyihir yang melemparkannya dari luar..". Ketika ditanyai kemana anak yang baik hati dan tidak pernah berbohong? Yotsuba lagi-lagi menjawab dengan, "itu ulah cacing pembohong, dia masuk ke dalam tubuh Yotsuba..".

Si Ayah tidak lalu marah. Malah mengajak Yotsuba pergi. Ketika ditanya kemana, Ayah menjawab "kita pergi buat menghilangkan cacing pemarah". Apa yang terjadi? Si Ayah mengajak Yotsuba ke kuil. Lalu menaruh Yotsuba di depan patung Dewa Ni'O. Oh lihat saja, itu adalah patung yang seram.


Tentu saja Yotsuba menangis kencang. Setelah itu, setelah si cacing pembohong dianggap sudah hilang, mereka pulang setelah berterimakasih dan meminta maaf kepada Dewa Ni'O. Ini bagian yang bagus, ketika setelah itu si Ayah bicara kepada Yotsuba yang ia gendong.
"Ayah nggak mempermasalahkan cangkir yang pecah. Soal kaca jendela yang pecah, dan kopi yang berceceran juga nggak masalah."
"Walaupun nanti Yotsuba memecahkan piring lagi?"
"Nggak masalah. Karena nakal adalah pekerjaan Yotsuba."
"Walaupun Yotsuba merusakkan komputer?"
"Jangan komputer dong.. Tapi tolong jangan berbohong, ya?"
"Iya, aku nggak akan bohong lagi."
Asik sekali. Tidak perlulah saya menjelaskan, pasti kamu sudah tahu bahwa nggak usahlah pakai bentak-bentakan segala terhadap sebuah kesalahan. Toh, ada masanya kita memang harus berbuat salah. Tidak perlu marah. Yang perlu dilakukan hanyalah koreksi yang mendidik. Karena toh, waktu pulang juga si Ayah malah ikut-ikutan main lempar bola di dalam rumah. 

Dan di rumah saya, ibu saya sedang menyuruh adik yang nonton TV itu belajar, padahal sendirinya toh nanti juga bakal nonton sinetron. Sebuah hal yang menyebalkan ya? 


(angin)
sambil berusaha sabar karena ini komputer lama banget buat posting

Minggu, 17 Juli 2011

My Danbo

Setelah perjalanan yang sedikit melelahkan semarang-jogja kemudian jogja-semarang dalam dua hari, lelah saya sedikit terbayarkan dengan membuat boneka kertas Danbo. Sebenarnya saya membelinya di Sunday Morning, namun saya ternyata salah beli yang ternyata justru tidak bisa bergerak dan kurang ada skema engsel disana. Lalu kemudian tepat setelah saya sampai di semarang, saya segera menghidupkan internet hanya untuk mencari blueprint danbo.

Saya berhasil menemukannya kemudian saya print dan langsung mencoba membuatnya. Untuk meminimalisir kesalahan, saya mencoba membuatnya menggunakan kertas hvs putih biasa. Dan ternyata saya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, saya memulainya sejak jam 5 sore, dan akhirnya berhasil terselesaikan hampir menuju jam 11 malam. Tepat sebelum saya menulis ini..




(ombak)
senang sekali berhasil menyelesaikan danbo
walaupun dengan disertai DC internet

silent is not a gold anymore

"Hidup Pemerintah!
Matilah kritikus!"

Kadang-kadang saya pengen deh teriak-teriak seperti itu. Saya tahu kalau benar-benar teriak seperti itu di tengah jalan, pasti saya sudah dihajar massa. Atau paling tidak, dibenci oleh masyarakat seluruh Indonesia, yang saya tahu cuma gemar main kritik doang.

Kritikus adalah dewa. Semua orang ingin menjadi seorang kritikus. Pengamat, seniman, penyair, penyanyi, semua deh. Yang ngritik itu keren. Iyakah?
NGGAK kalau kubilang. Mereka cemen. Banci. Hidup dalam area utopis dan cuma mimpi doang, tanpa pernah lihat kenyataan sebenarnya. Mereka cuma bisa bilang "anti-korupsi", tapi tahu apa mereka tentang korupsi? Mereka bilang "harga mahal" tapi bisa apa mereka terhadap orang miskin? Mereka bilang "pemerintah busuk", tapi bisakah mereka masuk ke dalam area pemerintah? Nggak. Mereka cuma bisa nyanyi. Menyampah saja.

Kita tidak lagi hidup di tahun 1965, dimana media terbatas dan cara alternatif untuk menyampaikan kritik adalah secara implisit. Lewat lagu, syair, dan seni. Dengan itu kita bisa membangkitkan semangat teman-teman lain untuk bergerak. Aksi nyata. Hasilnya? Soekarno tumbang dan berganti orde yang baru. Meski ya, setelah itu sama saja. Tapi ini 2011 woi! Udah bukan masanya lagi buat nyanyi-nyanyi doang. Coret-coret doang. Itu mah bukan kritik. Itu mah males!

Indonesia ini pahlawannya adalah kritikus. Kritik menjadi sebuah trend yang keren. Berani mengkritik itu keren. Tapi masuk ke dalam zona pemerintahan? Mereka bilang itu lumpur yang kotor. Mungkin mengekor dari Gie. Mentah amat! Ya, politik adalah semacam telur busuk, tapi siapa yang akan menggantikan telur busuk itu menjadi sebuah telur yang baik kalau bukan kita? 

Kita bilang sistem dan kebijakan pemerintah kacau. Kalau kita tahu itu kacau, setelah itu apa? Kritik doang? GERAK WOI!!
Berani kritik pemerintah, berarti berani masuk ke dalam zona pemerintah juga. Berani bertanding untuk bisa kesana. Untuk memperbaiki sistem yang ada. Untuk tidak cuma bisa fitnah dan ngece SBY doang, tapi bisa menendang pantatnya dan menggantikannya duduk di singgasana pemerintahan. Untuk membuat Indonesia yang lebih baik. Kalau nggak suka hidup di sini mah, minggat aja dari negara ini. Nggak cuma memandang remeh negara yang nyata-nyata kita ada di sini. Ngeluh dan ngece diri sendiri doang, kapan majunya?

Sayang sekali untuk anda tidak ada pemilihan negara waktu anda mau lahir. Kalau iya, apakah masih mau tinggal di Indonesia, dan sekarang bisa berteriak keras "aku cinta Indonesia?"

Seandainya -- dan semoga ini terjadi-- Indonesia entah kenapa suatu saat berhasil menjadi negara yang makmur, sejahtera, kaya, dan bagus dalam segala aspek, mungkin seniman bakal mati kali ya? Karena nggak punya kerjaan lagi. Karena toh, setelah negara Utopia yang mereka impikan itu hadir, lalu mau apa?


(angin)
dengan marah,
kepada seniman yang main kritik, semata-mata buat yang katanya "karya seni", 
tapi tidak bisa (atau malah sama sekali tidak) berbuat apa-apa terhadap apa yang dia kritik

Jumat, 15 Juli 2011

Lucky?

Di gunung sana apakah sedang ada banyak arus angin yang membingungkanmu? Apakah ada beberapa arus menuju ke satu titik hingga membentuk suatu kumparan badai angin besar? Hingga sepertinya kau tampak begitu kacau..
Apapun itu semoga kau bisa mengahadapinya dengan penuh kekuatan dan keyakinan..

Sepertinya keberuntungan itu terkadang tidak jatuh pada semua orang serentak, meskipun iya namun harus ada yang menjadi tumbal agar keberuntungan itu terlihat nyata. Ironis, namun beginilah kenyataannya..
Disaat banyak orang merasa orang lain sangat baik, di sisi yang lain justru ada orang yang merasa orang itu tidak adil. Lagi-lagi masalah keberuntungan dan ketidakberuntungan.

Karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena kesalahan yang kecil membuat semuanya berantakan. Benarkah itu? Atau hanya sebuah perspektif lebay dari seseorang yang sehingga membuatnya menjadi seperti itu? Bukankah dikatakan itu hanya sebuah kesalahan kecil? Lalu kenapa tidak kita lupakan saja dan perbaiki? Mengapa tidak dimaafkan saja dan lalu memulai sesuatu yang baru?

Atau apakah itu piramida yang terbuat dari kartu remi yang kemudian disusun, lalu melakukan kesalahan kecil sehingga membuatnya tidak seimbang yang kemudian jatuh semuanya ke dasar dan lalu memulainya lagi dari awal. Jika bisa dimulai lagi mengapa harus berhenti dan memalingkan muka? Mengapa tidak menerima saja lalu memulainya dari awal kembali, menyusun kembali, dan berhasil..

Bukankah dia sudah melakukan dengan sangat baik untuk berusaha meminta maaf dan memperbaiki nila setitik itu? Mengapa tidak dimaafkan saja lalu memberinya penghargaan yang sesuai dengan usahanya? Tapi mengapa justru menyimpan ego yang tinggi, dan lalu bersikap tidak adil? Dia sudah melakukan apa yang seharusnya diperbaiki. Bahkan dia rela keluar paling akhir hanya untuk mengerjakan tugasnya supaya jauh lebih baik. Kalian saja tak akan bisa menemukan orang seperti itu lagi, yang mau mengakui kesalahan disaat yang lain hanya mengunci mulut, kaki, dan tangan mereka dari pengakuan atas kesalahan mereka. Dia hanya tidak beruntung hari itu dan yang lain yang mungkin lebih buruk darinya justru memiliki keberuntungan tersebut.

Mengapa harus terus meninggikan ego, berpaling muka berpura-pura tidak melihat seluruh usahanya? Mengapa begitu berbeda?



Teruntuk temanku yang ketauan TA disaat kurang beruntung baik waktu maupun dosen.



(Ombak)

Kamis, 14 Juli 2011

cuci muka

Oke, saya posting ini dengan pinjam laptop bapak, malam-malam jam 2 karena tidak bisa tidur. Iya, karena saya sedang merasa takut. Pelan-pelan menyelinap ke kamar kerja dan menyalakan laptop. Oh ini suara start-up keras sekali, semoga orang tua saya yang ada di kamar sebelah tidak bangun.

Demi apa ini laptop saya rusak. Sepertinya itu karma dari saya bilang hal-hal seperti posting yang sebelumnya, bahwa saya ini tidak akan bisa hidup di desa yang tidak ada teknologinya. Oke. Dan waktu adalah hal yang paling jauh dari kita. Dan kata seandainya adalah percuma untuk saat ini. Terima saja dan bersiap untuk kemungkinan terburuk.

Hari ini saya sedikit menggila. Membicarakan laptop, masa depan, hidup, cinta, dan setan. Dengan seorang teman yang sudah kenal sangat lama, tapi sama sekali baru saya mengerti bagaimana hidup dan cara berpikirnya hari ini. Dan mungkin begitu juga dengan dia dalam hal mengenai saya. Oh iya, saya sebut hari ini walau sebenarnya adalah kemarin karena saya belum tidur. Perpindahan hari untuk saya adalah ketika saya sudah bangun dari tidur malam. Untuk saat ini anggap saja begitu.

Saya sedang menjadi setan, katanya. Tidak punya perasaan dan jahat. Tidak apa-apa, kata saya, sekali-sekali bolehlah kita menggila. Anggap saja kita sedang keluar dari bumi tempat kita berpijak. Anggap saja kita sedang berkunjung ke pulau tak berpenghuni. Yeah, we're alone. Haha gila kamu, katanya, kamu lebih licik dari teman-teman yang, kamu tahu, berusaha goda-goda saya. Kamu lebih gila! Kamu setan! Dan saya mau-maunya bisa disini bareng kamu. Berarti kamu juga sudah jadi setan, kata saya, mau-maunya diajak pergi sama setan. Haha iya kali ya, kata dia. Lalu kita tertawa lama sekali.

Tapi bagaimanapun juga, terimakasih untuk berbagai macam percakapan gila. Terimakasih karena telah memberikan angin yang bagus untuk maju. Dan tidak lupa untuk terimakasih kepada rasa takut yang juga timbul dan menjalar semalaman. Bagaimanapun juga, ada rasa sadar untuk segra bangun dan cuci muka, sekaligus juga rasa takut untuk menghadap pagi. Dan oke, tidak ada yang bernama kebetulan. Semua hal yang terjadi, kedatangan teman, amarah karena soal membuat teh, laptop rusak, uang yang akan segera dikembalikan, pertemuan yang tidak direncanakan, pikiran yang berkecamuk, percakapan setan, dan rasa bersalah. Semua datang beriringan dengan manis. Dan hanya tindakan yang tepat untuk dapat menghadiri undangan yang sudah disuguhkan oleh dia yang bernama kondisi. Dan kesempatan ini hanya datang sekali. O amarah, o kondisi, o hawa dingin, o segalanya, saya mohon-mohon-mohon untuk kali ini, mungkin nggak pake "saja", tapi mohon mohon mohon banget buat mau membantu saya.

Dan hei kamu....
...saya sangat sangat sangat takut malam ini.

Saya takut buat bangun besok pagi.


(angin)

Selasa, 12 Juli 2011

high speed musical

Jadi saya ke pantai lagi lho tadi. Yayaya saya ini adalah makhluk super selo, posting kok ke pantai melulu. Itu adalah pantai Sadeng dan pantai Wediombo. Itu adalah dalam rangka habis nengok bayi temennya temen saya, sekalian mampir karena nanggung udah sampe sana. Oh sudahlah sangat rumit menjelaskan duduk perkaranya sampai bisa terjadi hal yang begitu. Yang tidak rumit adalah menjelaskan bahwa itu adalah perjalanan yang jauh dan capek, dan isi bensin harus sampai 2 kali, yang pertama full dan yang kedua cuma 2 liter. Tidak menguras dompet karena saya dibayari. Hehe.

Jadi pantai Sadeng itu adalah ternyata bukan pantai. Itu adalah pelabuhan dan tempat lelang ikan. Mungkin akan bagus seandainya kamu adalah fotografer yang minat buat mengabadikan kehidupan nelayan, dan dengan persenjataan kamera dslr dengan lensa yang lebar dan bagus. Tapi saya cuma modal toycam pinjeman doang, bener-bener susah karena tidak bisa buat zoom. Tapi saya adalah orang yang juga pengen sekedar injak-injak pasir pantai dan airnya, jadi yaaa cuma gitu doang. Lihat bapak-bapak mancing dan perahu-perahu berlabuh dengan rapi. Lalu ke pantai Wediombo juga. Oh itu pantai yang bagus dan luas, dan sepertinya jarang dijamah orang. Tapi sekali lagi, mereka jauh, mikir-mikir lagi deh kalau mau kesana.

Tapi tadi juga berkunjung ke desa Gandu. Itu adalah desa di tengah daerah Rongkop. Itu adalah daerah pojokan Gunungkidul, sudah hampir mentok ke perbatasan Jawa Tengah kayaknya, coba aja lihat sendiri di google earth. Desa Gandu adalah satu dari sekian banyak desa di Gunungkidul yang kalau mau berenang atau sekedar berendam di bak mandi harus mikir-mikir dulu karena air 1 meter kibik harganya 8000 rupiah. Selain itu juga yang jual cuma dateng 4 hari sekali saja. Oh dan disana sangat-sangat kering. Tidak ada sungai katanya. Ladang dan/atau sawah (nggak tahu gimana nyebutnya) cuma bisa ditanami beberapa jenis tanaman saja seperti kacang, ubi, dan nggak tahu apa tadi lupa kata bapaknya. Dan panen cuma setahun sekali karena jarang hujan. Tapi ada juga pohon pisang. Sayangnya pisang nggak begitu laku disana, maka si bapak tadi nggak tanam banyak-banyak. Tapi mereka baik sekali sumpah. Tadi disuguh nasi, ayam, tempe, dan sop, serta tidak lupa teh anget. Dan tidak lupa juga tersenyum sambil bilang "ya ini aja adanya di gunung, nggak kayak di kota, hehehe...". Jadi tidak enak karena disuruh-suruh buat makan. Padahal saya yakin buat sedia ayam goreng di daerah sana pasti susah karena pasar cuma buka tiap wage. Sebuah keluarga yang baik banget deh.

Oh saya jadi tahu beberapa hal yang bagus ketika perjalanan pulang tadi. Bagaimanapun kita punya dunia masing-masing. Seperti mereka yang tinggal disana, pasti tidak akan seperti kita yang bakal mikir ngapain aja ya disana? Nggak ada internet, nggak ada XXI, nggak ada toko alat tulis yang sedia drawing pen dengan berbagai ukuran, pensil mekanik 0.35mm, dan sketch book. Cuma ada TV dan HP yang sinyalnya kadang-kadang hilang. Kalau saya jelas akan mati karena bosan, tapi mereka toh tetap bisa senang-senang dengan cara mereka sendiri. Dan saya juga jadi tahu, bahwa matahari berwarna merah ketika sore hari punya fungsi lain selain biar bagus kalau dipotret. Adalah karena ketika kamu kebetulan mengalami sebuah perjalanan yang jauh dan sampai sore, dan arah kamu pergi adalah menghadap ke barat langsung, maka kamu tidak akan silau dan malah takjub melihat matahari yang pelan-pelan tenggelam ke balik bebukitan.

Dan sepanjang perjalanan pulang, saya bernyanyi-nyanyi kecil karena malas buat ngobrol. Karena motor sedang dilaju dengan kencang. Bernyanyi-nyanyi saja biar tidak bosan. 

O high speed musical.


(angin)
sambil lelah

Senin, 11 Juli 2011

MERDEKA!!!!"

Entah senang atau tidak saya sendiri tidak tahu. Seandainya semua orang sehat pun saya tidak masalah, toh setiap barang mempunyai umurnya. Seperti radio-tape yang dibeli beberapa bulan setelah saya lahir, dia pun rusak juga. Hingga harus dibawa ke tempat servis beberapa kali yang sampai berapa pun diservis tetap tidak bisa benar.

Bukan bermaksud menyamakan apa yang dibuat Tuhan dengan yang dibuat manusia, karna toh bagaimanapun juga buatan Tuhan beribu kali lebih canggih.

Tapi manusia pun tidak diciptakan abadi, pasti akan ada saat dimana alat-alat dalam tubuhnya mengalami penurunan hingga batas terakhirnya. Seperti halnya jantung, dia adalah organ yang pertama kali bekerja namun pertama kali juga yang akan berhenti.
Yah, mungkin mereka membutuhkan bantuan dokter untuk setidaknya berharap mendapatkan waktu sedikit lebih lama. Namun bagaimanapun juga dokter bukanlah Tuhan, mungkin memang tepat bahwa kebanyakan orang menyebut dokter sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Saya pun juga setuju dengan pendapat tersebut.
*

Hari ini ujian terakhir saya, dan saya merasa bebas sekali. Seperti telah berada dalam sangkar untuk waktu yang sangat lama.
Mungkin terdengar sangat lebay, tapi jika melihat jadwal ujian saya yang dimulai sejak tanggal 6 Juni 2011 hingga tepat berakhir hari ini tanggal 11 Juli 2011 yang kurang lebih selama 1 bulan 5 hari, wajar jika saya merasakan kesenangan dan kebebasan yang luar biasa.

Ingin sekali saya berteriak "horeeee!!!! Merdekaaaa Indonesiaaaaa!!!!"



(ombak)
cuma lewat hape

Minggu, 10 Juli 2011

Minggu Malam

Tapi ini sudah minggu malam lho, wahai ombak pantai Glagah Indah dan layangan yang tadi siang terbang-terbang kemana-mana, tanpa kenal panas, tanpa kenal pusing, tanpa kenal alergi dan gatal-gatal di hidung. Tanpa mukanya bisa perih karena apa dan ngantuk karena angin pantai yang lembut dan cuaca yang panas. Tanpa kenal perjalanan yang jauh. Enak sekali kamu, tinggal menggelombang saja kalau mau lihat festival layangan nasional. Tidak usah jauh-jauh naik motor dahulu dari Jogja. Tidak usah isi bensin 10 ribu dan beli mie ayam dan bakso di pinggir jalan yang mbaknya jutek. Tidak usah bayar parkir dan pusing cari tempat teduh. Tidak usah motret dengan toycam pinjeman yang kamu lupa kalau tidak bisa buat zoom sehingga membuat bingung gimana motret layangan di atas sana. Tidak usah melihat spanduk AksiKreasi #1-- yang entah darimana asalnya -- di panggung MC, yang membuat kamu kaget, dan lalu membuat ingin memotret dan meng-upload-nya di grup skm bulaksumur, tapi tidak jadi karena malas berurusan dengan bluetooth dan gosip. Tidak perlu bicara-bicara panjang lebar membahas apa itu pemecah ombak dan kenapa ada di sana. Oh mungkin tidak bakal ya, karena kamu bakal sakit, kan, kamu dipecah. Tidak usah manjat-manjat itu pemecah ombak dan lihat orang mancing apa. Tidak usah beli siomay yang 1000 rupiah dapat 3 biji, sudah termasuk saus dan sambel kacang, tanpa dikasih kecap kalau kamu tidak suka. Tinggal lihat saja itu layangan yang banyak, ada bentuk naga yang panjang banget tapi susah banget buat bisa terbang, ada bentuk ikan nemo yang dideretkan banyak di benangnya, ada bentuk barong bali--seperti kaos yang kamu pakai tadi, ada bentuk pak kumis, ada bentuk ikan duyung, ada bentuk nggak tahu apa tapi bagus. Tanpa harus lalu bosan dan pergi dari sana walau 1 jam juga kayaknya belum ada. Oh ombak, enak sekali dirimu.. tidak pegal-pegal dan lalu ngantuk. Dan ditengah jalan pulang tidak perlu ke indomaret buat beli indomilk coklat, sambil otomatis mendengarkan peterpan nyanyi di atas normal, sehingga sampai rumah, ketika kamu ingin menulis ini, kamu tidak perlu mendownloadnya karena tiba-tiba kamu kangen masa SMPmu. Oh enak sekali kamu ombak..

Tapi ini sudah minggu malam lho, Mbak. Ada jogjakarya di swaragama jam 7 malam. Ini lagi putar lagu melancholic bitch yang mars penyembah berhala. Jadi ingat dulu juga nonton dia juga di Tembi. Oh itu acara gratisan yang keren, dengan Frau yang manis dan Melbi yang mana, oh yang merokok terus itu. Si Ugo sedang menjadi keren sekali saat itu merokok di atas panggung sambil nyanyi-nyanyi, membuat si ekat juga jadi terinspirasi dan lalu menjadi merokok terus sampai sekarang.

Tapi ini sudah minggu malam lho. Sehingga terpaksa sudah cuci motor adek tadi pagi karena habis diminta sama ibuk. Sehingga ketika menunggu, terpaksa membaca koran Kompas yang sengaja dibeli demi tahu harus antri banyak karena cucian motornya laris. Sehingga harus membaca kolom parodi-nya Samuel Mulia berjudul "Makan Pagi". Sehingga harus membaca kalimat yang ingin saya adukan padamu, wahai ibu dokter.
...
Selama ini, buat saya, sehat itu membosankan, mempersulit hidup. Hidup yang hidup adalah di tepi jurang. Selain itu, selama di dunia ini masih ada yang namanya dokter, merekalah yang harus bertanggung jawab dengan kondisi tubuh saya. Itu mengapa saya sering mengatakan dokter itu hebat karena bisa menyembuhkan, yang satu jauh dari sehat karena saya menjadi tidak sembuh.
...
(Kompas 10/7/2011 hal. 13)

Tapi ini sudah minggu malam lho, Dok. Mau tidak mau saya juga harus mengakui bahwa saya juga begitu. Juga adalah yang mengamini hidup yang menyenangkan adalah hidup di tepi jurang. Meski nggak segitunya juga. Sudah tidak merokok dan tidak pernah minum alkohol. Atau pernah? Saya lupa. Tapi setidaknya saya nggak suka. Tapi hampir tiap hari makan indomie. Tapi hampir tiap hari makan di luar. Tapi hampir tiap kuliah makan angkringan. Tapi suka saos dan gorengan. Tapi suka lihat laptop sampai malam dan jarang tidur cepat kecuali kalau ngantuk. O maafkan saya dokter. Atau mungkin dokter senang? Ya terserah juga sih, toh itu juga profesi. Seperti saya yang senang kalau ada yang nggak bisa bikin poster, sehingga minta dibikinin dan bisa minta bayaran. O demi Sapto Rahardjo, semoga kita adalah orang yang senang dengan pekerjaan kita apapun itu. Menjadikannya sebuah 'spirit', bukan cuma objek.

Tapi ini sudah tidak malam minggu lagi. Tapi kenapa posting ini panjang sekali ya ngomong-ngomong? Oh saya sedang super selo.





(angin)
habis beli baju baru seharga 20 ribu karena tidak bisa nawar
dan scanner sedang busuk karena kotor, dan bingung gimana ngebersihinnya -____-

Sabtu, 09 Juli 2011

Malam Minggu

Mengenai post saya yang sebelumnya saya minta maaf, karena sebenarnya saya menulis itu juga karena efek ujian yang hampir nonstop selama sebulan. Setiap hari hanya ujian saja yang dipikirkan. Pikiran saya jadi tidak berkembang, hahaha..

Sebenarnya saya tak jarang nge-zombie juga seperti yang kamu lakukan itu. Bahkan mungkin lebih parah, karena tak peduli esoknya masih ada kuliah sekalipun, saya masih tetap menerjang malam hanya untuk maraton menonton drama korea. Saking asyiknya saya sampai sering lupa untuk makan, bahkan keluar ruangan pun hanya untuk urusan-urusan mendesak seperti minum, makan, ke kamar mandi, sholat, dan selebihnya tidak.

*tos!*

Hari ini hari Sabtu, itu artinya malam minggu. Suatu hal yang sedikit membuatku berat untuk keluar membeli makan. Disepanjang jalan banyak sekali terlihat pasangan muda-mudi, terlihat juga yang membawa keluarganya untuk makan di luar.

Tapi saya? Sendirian beli makan dan karena malas hampir selalu dibungkus yang lalu dimakan di rumah. Malam minggu melihat cewek sendirian beli makan malam? Yang pertama kali terbersit di pikiran orang-orang yang melihat pasti cewek itu jomblo. Dan tepat sekali -___-"
Tak perlulah mereka bertanya langsung kepada saya, melihat mereka menatap saya saja sudah cukup memperlihatkan isi pikiran mereka itu. Tapi sudahlah, peduli apa saya dengan mereka..

Tapi walau bilang tak peduli tapi kenyataannya tetap saja peduli. Karena seringnya melihat saya malam minggu beli makan sendirian, ibu-ibu penjaga warung pernah suatu ketika mau menawarkan jodoh kepada saya. Argh!!! Masa saya separah itu sampai dijodoh-jodohkan segala?!
Tak hanya itu, melihat saya yang lagi-lagi malam minggu sendirian, ditanya lagi deh, "gak malem mingguan to mbak?"
Rasanya seperti makan buah simalakama, mau jawab: "sama siapa buk? haha"  bisa-bisa saya kembali dijodohkan lagi. Tapi mau jawab: "enggak, lagi libur"  padahal biasanya juga tiap malming gak kemana-kemana -__-"

Tapi jadi jomblo itu enak kok, gak perlu terikat dan bisa lebih bebas mau ngapain aja. Buah simalakamanya sih lepeh aja :P


(ombak)

Jumat, 08 Juli 2011

Zombie

Tapi saya adalah orang yang kalau ditanya atau dicurhatin tentang bagaimana nilai ujian, adalah orang yang langsung malas. Ujian saya kemarin sudah saya lakukan dengan begitu, semoga hasilnya maksimal. Kalau pun tidak juga tidak masalah, masih banyak waktu. Semoga kamu tidak sakit hati karena tahu bahwa saya adalah orang yang tidak banyak komentar ketika ada yang bercerita masalah nilai, karena bagi saya hal itu membuat saya ingat lagi kepada hal akademik yang membosankan. Paling banter saya hanya akan bilang "semangat yaa" tanpa saya sendiri juga semangat. Ya, saya lari dari kenyataan. Biarin deh, toh ini liburan. Biarin deh, sampai nggak tahu kapan. Hehe. Tapi buatmu, buat kali ini, buat saya juga deh, semoga hasilnya nanti oke! Setidaknya tidak menyebabkan depresi ketika KRSan besok hari.

*tos!*

Saya sedang senang menjadi zombie akhir-akhir ini. Ada banyak film dan anime yang akan saya habiskan di liburan kali ini. Mungkin kamu pikir sia-sia banget liburan kok malah dipakai buat ngezombie di depan laptop seharian, tapi biarin deh. Saya sedang tidak punya uang untuk berfoya-foya seperti tahun lalu, dimana saya  bisa ke Bandung dan ke Semeru dalam sekali jalan. Bagaimanapun juga, saya tetap menikmatinya juga. Toh, dengan nonton film dan anime, saya jadi bisa punya banyak refrensi dan wawasan yang semoga saja berguna, terutama dalam hal mendesain, atau paling tidak biar ada topik dan nyambung kalau ngobrol dengan teman-teman. Jika tidak ada pun juga biarinlah, saya sedang malas.


Oh Jogja sedang sangat dingin sekali. Dan sedang banyak festival yang bagus-bagus. Saya hadir juga lho di beberapa di antaranya, meski nggak semua juga. Mungkin besok-besok saya bakal cerita tentang apa yang terjadi di kota yang semoga masih kamu rindukan. Bagaimana Semarang?

Oiya, bukan berarti saya selalu tidak suka curhat tentang nilai dan ujian dan segala intrik dan strateginya. Ini cuma dalam rangka sekarang aja, efek galau akademik, dan liburan. Hehe.

(angin)
sambil sebentar lagi akan kembali menjadi zombie :D
image source here

Kamis, 07 Juli 2011

Ujian

Saya sangat setuju dengan cara pandang tokoh Akari disana. Menikmati perjalanan sambil memperhatikan seksama hampir setiap detil pemandangan sekitar. Saya pernah melakukannya dan itu membuat saya tenang sekali. Walau hanya perjalanan dari rumah sampai kampus, yang bahkan hampir dilakukan setiap hari, terkadang ketika kita berjalan pelan dan berusaha menikmatinya, memang terasa sangat nikmat. Daripada harus terburu-buru dan kehilangan apa pun..

Hari ini banyak pengalaman menarik, bolehkan saya curhat disini? 
Hmm anggap saja boleh..

Hari ini ketika saya ikut membantu mengoreksi ujian praktikum mata kuliah fisiologi, untuk sekedar tau saja saya salah satu asisten pembantu praktikum fisiologi dari sekian banyak yang lain. Jadi tugas saya disana adalah membantu adik kelas dalam melaksanakan praktikumnya. Nah, kebetulan hari ini ujian praktikum.

Saat saya sampai disana setelah kelar dengan ujian salah satu mata kuliah, saya dikagetkan dengan kertas hardcopy soal. DAN TERNYATA SOAL BOCOR!!

Semua dosen marah besar, waktu ujian jadi dipercepat, menjadi satu soal hanya 15detik, parah!!
Kalau itu saya, mungkin waktu 15 detik hanya sempat membaca soal belum pakai berfikir bahkan menjawab soal. Tapi soal telah bocor keluar, dan itu sama persis. ckckck..

Jujur saja, sebenarnya soal bocor ini sudah terjadi sejak angkatan saya. Namun cuma untuk ujian praktikum fisiologi 1, sedang yang fisiologi 2 zoooonkkk...
Saat diangkatan saya dulu hanya dapat softcopy dan itu juga ketika hari H, namun kondisinya kami tidak tau kalau itu adalah bocoran soal. Semua berfikir itu adalah latian soal yang dibuat kakak kelas untuk kita.
Dimana kami mendapatkannya? Dari cd kumpulan materi kuliah yang dijual kakak kelas.
Maaf jika ternyata apapun bisa jadi uang, dan yang bikin sebalnya adalah dijual dengan harga mahal -____-
Terang saja saya tidak ikut membeli.

Soal-soal itu benar-benar diambil dengan cara mengcopy soft file dosen, ada tanda untuk setiap soal yang dibuat dosen, sehingga beliau tau kalau itu buatannya. Dan itu lah yang membuat beliau marah..
Dan sekarang sedang menjadi skandal dan sedang ditelusuri siapa orang pertama yang bisa-bisanya mengcopy file soal.

Sebenarnya bagian fisiologi juga salah, karena setiap tahun soal tak pernah diganti. Walau hanya ujian praktikum setidaknya ada variasi soal. Hmm,, sepertinya soal untuk angkatan berikutnya baru deh. Dan 
sepertinya tambah susah. hahaha..

***

Hari ini sangat senang sekali, akhirnya saya mendapatkan nilai A saya yang pertama. Ujian yang kira-kira satu bulan penuh ini hampir membuat saya jenuh, tapi sekarang saya mulai menikmatinya perlahan-lahan.
Bagaimana ujianmu wahai angin gunung disana?



(ombak)
nyaris saya hampir tidak sempat menulis karena ketiduran

Rabu, 06 Juli 2011

World of Perfection

Ada sebuah kutipan yang bagi saya selalu menarik untuk dibaca kembali. Adalah saat Akari mengikuti festival mendayung, dimana terdapat rumor bahwa jika mencapai garis finish terlebih dahulu maka akan mendapatkan promosi kenaikan level. Akari yang polos malah mendayung dengan santai, menolong ibu-ibu yang dagangan buahnya jatuh ke sungai, dan sebagainya. Adalah dia yang merasa bahwa perasaan senang untuk melakukan sesuatu yang dia cintai lebih besar daripada sekedar berlomba untuk mencapai garis finisih karena rumor yang belum pasti.
"So i'll tell you secretly. I did not forget about the rumour of the test. But because the race made me so happy, so I felt that if i reach the end to early, it would be a waste. I want to slowly, using my own methods, to slowly march in to the world of perfection. 
That's right. If I'm going to do it anyway, than I'm going to do it happily."

Sepertinya saya jatuh cinta dengan kata-kata tersebut. Dengan cara berpikir Akari yang asik dan selalu menikmati segala sesuatunya dengan maksimal.

Nikmati segala sesuatunya, enjoy everything!
Karena sebuah momen begitu berharga untuk ditinggalkan lewat buru-buru.

(angin)

Akarai adalah tokoh di manga ARIA. Seorang single yang ingin menjadi undine, pendayung sekaligus guide tour bagi wisatawan yang datang ke kota Neo Venezia, kota masa depan di planet Mars yang penuh dengan air dan kanal seperti kota Venezia di Italia. 

Selasa, 05 Juli 2011

Seorang Nenek

Sungguh keren beliau-beliau itu. Kalau aku pastilah sudah tidak kuat, ditambah lagi tanpa bekal, huft..

Bicara tentang orang tua, pagi ini saya menemukan sesuatu yang mengagetkan. Yah, setidaknya mengagetkan buatku.

Seperti biasanya, pergi ke kampus, seperti biasanya pula melewati jalan yang sama. Disana terdapat satu lampu lalu merah yang bisa dibilang perlimaan karena jumlahnya ada lima jalan. Sebenarnya tidak ada yang spesial disana, hanya saja ada seseorang yang selalu menarik perhatianku.

Di perlimaan lampu merah itu hampir setiap pagi ada seorang nenek yang tua renta. Beliau mengunakan tongkat untuk membantu menopang tubuhnya saat berdiri. Bahkan tubuhnya pun sudah tak tegap lagi, keharusannya membungkuk untuk menyeimbangkan tubuhnya itu membuat punggungnya terlihat bungkuk. Setiap pagi dan hampir setiap hari beliau duduk di bawah lampu merah sambil sesekali berdiri dan meminta-minta.

Saya akui, saya bukan orang yang terlalu baik yang akan selalu memberinya uang. Bukan bermaksud jahat, ataupun setuju dengan pemerintah, hanya saja saat sampai disana saya sering sekali lupa membawa uang yang ditaruh di luar. Atau bahkan yang paling sering adalah motor dan saya berada di seberang dari si nenek duduk. Namun entah kenapa setiap memberinya, ada rasa senang dan tenang..

Bahkan ketika si nenek itu tidak datang, saya pernah mencari-cari hanya untuk sekedar melihat dan khawatir terjadi apa-apa. Lebay sih..

Pagi ini sungguh sangat mengejutkan,, memang saya tidak sempat memberinya uang, namun yang mengagetkan saya adalah sesuatu yang dipegang nenek itu. Sepuntung rokok!!
Sekian lama saya memperhatikannya, baru kali ini saya melihat beliau merokok. Orang macam apa yang tega mengajarinya merokok..
Di umur yang serenta itu..

Padahal setiap saya melihat beliau selalu teringat pada almarhumah nenek saya. Tapi melihatnya hari ini, entahlah...
Huft..

*hari-hari berikutnya saya tidak pernah lagi melihat beliau merokok, entah mengapa hanya satu hari itu saja..



(ombak)
sambil mengantuk akibat begadang semalam, dan sepertinya hari ini pun juga

Senin, 04 Juli 2011

Mereka yang Mencari Rumput

Sepertinya saya tahu gunanya tahu hal itu, agar ketika kamu sampai ke Thailand dan ingin berkenalan dengan cewek-cewek disana, kamu bisa lukai dia dahulu agar tahu apa sebenarnya jenis kelaminnya, apakah dia adalah cewek tulen ataukah cowok yang selalu dari dulu bercita-cita untuk dipanggil "ibu". Agar kamu tidak salah. Sehingga 6 tahun kemudian setelah kamu nikahi dia, kamu tidak kecele dan lalu melaporkannya ke polisi sehingga kamu tenar dan populer di media massa karena kebodohanmu dalam rangka ternyata telah menikahi sesama jenis.

Cerita dari merbabu sebenarnya biasa saja, toh sama saja dengan pendakian-pendakian sebelumnya. Saya ke merbabu sudah berapa belas kali lupa, tapi tetap saja asik. Merbabu sudah seperti rumah sendiri bagi saya, begitu pun masih ada beberapa cerita yang tetap saja menarik dan baru. Seperti ketika saya di puncak merbabu, saya berpapasan dengan 3 orang pencari rumput yang nggak tahu kenapa kok nyari rumput sampai di puncak. Mereka adalah 3 orang tua yang entah dari mana dan ngapain karena saya juga nggak sempet tanya, karena trek yang kita lalui saat berpapasan adalah jalanan berpasir yang licin, beberapa meter sebelum puncak kentheng songo, yang tidak mungkin kita berhenti buat sekedar ngobrol-ngobrol karena buat berdiri pun rasanya susah. Anehnya, mereka sepertinya tidak bawa bekal sampai ke atas, dan tetap santai-santai saja dan tersenyum ketika saya sapa, sedangkan perjalanan dari desa ke puncak merbabu membutuhkan waktu kurang lebih 6-7 jam (setidaknya bagi saya dengan tidak memperhitungkan saya capek, ngeluh, makan, tidur, dan pipis). Apa nggak haus? Apa nggak lapar? Gimana kalau tiba-tiba jauth sakit? Kaki kram? Dll.. Bener-bener keren deh!



Kaki saya masih pegal, badan saya masih capek, tapi tadi seharian putar-putar buat ngurusin LPJ kegiatan kemarin. Nemenin sih, karena saya toh nggak ngerti. Yang pasti saya ngerti adalah UGM adalah universitas yang susah buat seputar LPJ. Menyusahkan sekali dan bikin pusing.


(angin)
di pikiran yang masih berada di merbabu, yang dingin dan bintangnya banyak kalau malam, dan sekali-sekali jatuh

Minggu, 03 Juli 2011

drum stick

Demi apapun, dismenorhea itu tidak sama dengan dismenoria, yang saya maksud adalah rasa sakit yang diakibatkan mentruasi dan biasanya diderita pada hari pertama, dan demi apapun, ngapain saya membahas ini.

Kamu bisa bersenang hati karena saya bukanlah orang yang seperti itu. Saya senang sekali bisa mendengar cerita asik dari orang-orang yang telah selesai mendaki. Seperti seakan ikut mendaki, dan itu sangat menyenangkan, meski pastinya lebih menyenangkan jika raga ini memang ikut mendaki. Namun saya tak punya nyali untuk melakukannya. Seperti ketika kakak saya bercerita bahwa dia hampir tersesat di gunung, juga ketika dia bercerita ketika melewati jurang, sungguh sangat keren..

Dan saya nantikan ceritamu setelah turun gunung nanti :D


Oh iya, sempat tadi saya membaca komen teman di fb. Dia bilang, "lemah = lelaki dengan drum stick di leukositnya"
Mungkin bagi saya itu lelucon yang sangat lucu, tapi mungkin juga tidak bagi yang tak mengerti maksudnya.
Apakah kamu disana tau artinya?

Hilangkan dulu kata lemah disini, kita jelas tau apa artinya. Saya akan bahas kalimat berikutnya, apa itu drum stick di leukositnya?
Setiap manusia memiliki sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit), kecuali bagi mereka yang mengalami kelainan. Leukosit sendiri dibagi menjadi beberapa macam sel, salah satunya adalah neutrofil yang memiliki inti bersegmen-segmen.

Nah, apakah kamu laki-laki? Apakah kamu perempuan?
Percaya tidak percaya, hanya dengan melihat sel ini kita dapat mengetahui jenis kelamin seseorang. Sebenarnya saya sedikit penasaran, untuk apa harus repot-repot melukai seseorang dan mengambil setetes darahnya untuk kemudian mencari tau jenis kelaminnya. Kan bisa tanya langsung, atau kalo itu bayi, bisa langsung liat anunya.
Hmm,, tapi hampir tidak ada pengetahuan yang tidak berguna. Ini bisa digunakan pada kasus-kasus kepolisian yang pada TKP hanya ditemukan bercak darah pelaku. Bisa langsung tau golongan darah pelaku, laki-laki atau perempuan, dan lain sebagainya.

Lalu apa sih yang membedakan leukosit laki-laki dan perempuan?
Yupz, drum stick! Hanya pada perempuanlah yang memiliki drum stick. Bentuknya seperti drum stick pada alat musik drum. Itulah sebabnya disebut drum stick.

Sekarang coba saya tulis lagi kalimat teman tadi,
"lemah = lelaki dengan drum stick di leukositnya"
hahaha..


*terus terang saya sendiri tidak tau apakah waria-waria diluar sana seperti itu atau tidak



(ombak)

ternyata lebih asyik kalau dikasih gambar :D

Sabtu, 02 Juli 2011

Temaram

Andai saya bisa langsung hadir di Semarang saat itu juga. Sayangnya tidak mungkin, karena saya harus jumatan siang tadi. Dan Semarang itu jauh. Dan demi trotoar yang kamu duduki, saya juga nggak tahu apa itu dismenorhea, semoga bukan istilah yang buruk. Kalau yang kamu maksud adalah dismenoria atau gejala ingin disko sambil dandan menor dan joget-joget ria di tengah jalan ketika naik motor, maka semoga kamu bukan orang yang seperti itu. Hehehe.

Dengan segala kekuatan saya ingin mengucapkan bahwa malam ini dingin. Dan semoga di atas nanti tidak parah-parah amat. Ngomong-ngomong tentang gunung, saya harap kamu bukan orang yang pernah berpikiran untuk bertanya "kenapa sih repot-repot naik gunung? toh cuma dapet capek doang, cuma naik terus habis itu turun lagi, selo tenan". Karena jika begitu, maka kamu akan kalah, karena saya punya jawaban yang sangat keren.

"Because it's there", kata pak George Mallory, ketika ditanya kenapa dia mau naik gunung everest. 

Saya juga setuju dengan hal itu. Karena disanalah puncak gunung itu berada, bukan dari foto-foto dan dari buku. Karena buku hanyalah jendela, sedangkan sekali-kali kita juga butuh untuk keluar dan melihat lebih luas lagi. Merasakan benarnya dingin, udara yang bergerak cepat, awan yang berada di bawah, tawa yang renyah, dan hati yang tentram.

Untuk mereka yang suka cemburu dengan pacarnya yang pergi main dengan orang lain, semoga mereka sadar bahwa hidup itu tidak habis hanya dalam jarak perhubungan antara 2 insan, karena manusia adalah dia yang butuh bersosialisasi, dengan siapapun itu. Dengan cowokkah? cewekkah? bancikah? Bebas. Karena percaya adalah lebih asik daripada cemburu.

(angin)
di jogja sambil ngantuk


George Mallory adalah teknisi pendakian yang ikut dalam pendakian pertama menuju Everest tahun 1920. 

Jumat, 01 Juli 2011

Jalan Raya

Wahai angin gunung yang bertiup dingin merasuk tubuh-tubuh makhluk hidup, memberinya perpindahan udaranya memenuhi dunia. Terkadang kita tak perlulah terlalu mempercayai mitos yang entah darimana, darisiapa, dariapa cerita itu beredar. Karena kebenaran itu tampak begitu tipis perbedaannya dengan kebohongan.

Tanjakan yang begitu susah untuk ditempuh, diibaratkan cinta yang begitu berat pula untuk ditempuh. Seharusnya tak perlulah membayangkan dan menyamakan jalan cinta kita dengan tanjakan berliku itu. Bukankah itu artinya kita telah mengiyakan bahwa perjalanan cinta kita ini juga seberat itu? Ku pikir sebaiknya berhenti saja berfikir tentang cinta kita disana, bukankah semakin kuat kita berfikir akan sesuatu dan sesuatu itu akan muncul sebagai hadiah dari pemikiran kita yang terlalu kuat?
Entahlah..

Mungkin seterjal dan seberat itu pula cinta yang akan kau tempuh wahai angin gunung yang menyilir di dalam kedamaian alam..

*Semangat!!! *


Pernahkah kau angin gunung merasakan ini?
Pernahkah kau saat bertiup tiba-tiba jatuh kebawah dan berhenti?
Tau kah kau kalau ombak ini sempat hampir terjatuh dan tergelesor dan hampir jadi makanan ikan-ikan ganas yang sedang mencari mangsa. Argh bicara apa aku ini?!

Kemarin, tepatnya kemarin siang. Setelah ujian yang masih belum saja selesai sejak sebulan lalu ini. Yang bahkan aku eneg, butek, bosan, marah, stres, jenuh pada semua ujian bertubi-tubi tanpa hentinya ini. Saat perjalananku pulang dengan mengendarai motor, entah apa yang sedang terjadi padaku, aku tak tau.

Sepanjang ujian hari itu perutku memang terus saja sakit akibat dismenorhea namun sakitnya masih bisa kutahan hingga ujian selesai dan pulang.
Saat perjalanan pulang sambil menahan sakit yang hampir tak tertahankan, tiba-tiba pandanganku tampak kabur dan bergoyang. Entah yang salah mataku atau kepalaku atau bahkan diriku.
Aku merasa aneh saat merasakan kekaburan yang melebih mata minusku. Saat aku berfikir apa yang terjadi, tiba-tiba pandanganku mulai berubah lagi. Kali ini tampak gelap. Disaat perjalanan di jalan raya dengan pandangan gelap hitam, entah apa yang akan terjadi berikutnya.

Untungnya aku masih melihat sedikit cahaya di separuh bagian bawah, hanya itulah satu-satunya sisa kesadaranku saat itu. Dalam sepersekian detik aku sempat berfikir untuk memilih menahan sakit dan melanjutkan atau minggir ke tepi. Untuk sepersekian detik aku berfikir jika aku memilih untuk lanjut maka yang akan terjadi adalah pandanganku mulai gelap seluruhnya dan kemudian pingsan dan lalu kehilangan keseimbangan dan jatuh di jalan raya itu.
Lalu untuk sepersekian detik itu pula akhirnya aku memutuskan untuk menepi. Dengan sisa-sisa kesadaran dan tenaga aku hanya mampu menurunkan standar motor tanpa sempat mencabut kuncinya. Dan lalu terjatuh duduk di trotoar.

Kesadaranku masih ada, masih tersisa hingga aku duduk lama disana. Tak peduli pikiran orang-orang yang melihat, aku hanya bisa duduk dan tertunduk berharap kesadaranku kembali penuh.
Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menelepon teman, berharap bisa membantuku di jalan raya saat itu.
Di jalan besar dengan motor mobil berlalu lalang, dan aku hanya terduduk di trotoar menunggu pertolongan..


(ombak)
di semarang, sambil menonton madagascar2 di tivi