Andai saya bisa langsung hadir di Semarang saat itu juga. Sayangnya tidak mungkin, karena saya harus jumatan siang tadi. Dan Semarang itu jauh. Dan demi trotoar yang kamu duduki, saya juga nggak tahu apa itu dismenorhea, semoga bukan istilah yang buruk. Kalau yang kamu maksud adalah dismenoria atau gejala ingin disko sambil dandan menor dan joget-joget ria di tengah jalan ketika naik motor, maka semoga kamu bukan orang yang seperti itu. Hehehe.
Dengan segala kekuatan saya ingin mengucapkan bahwa malam ini dingin. Dan semoga di atas nanti tidak parah-parah amat. Ngomong-ngomong tentang gunung, saya harap kamu bukan orang yang pernah berpikiran untuk bertanya "kenapa sih repot-repot naik gunung? toh cuma dapet capek doang, cuma naik terus habis itu turun lagi, selo tenan". Karena jika begitu, maka kamu akan kalah, karena saya punya jawaban yang sangat keren.
"Because it's there", kata pak George Mallory, ketika ditanya kenapa dia mau naik gunung everest.
Saya juga setuju dengan hal itu. Karena disanalah puncak gunung itu berada, bukan dari foto-foto dan dari buku. Karena buku hanyalah jendela, sedangkan sekali-kali kita juga butuh untuk keluar dan melihat lebih luas lagi. Merasakan benarnya dingin, udara yang bergerak cepat, awan yang berada di bawah, tawa yang renyah, dan hati yang tentram.
Untuk mereka yang suka cemburu dengan pacarnya yang pergi main dengan orang lain, semoga mereka sadar bahwa hidup itu tidak habis hanya dalam jarak perhubungan antara 2 insan, karena manusia adalah dia yang butuh bersosialisasi, dengan siapapun itu. Dengan cowokkah? cewekkah? bancikah? Bebas. Karena percaya adalah lebih asik daripada cemburu.
(angin)
di jogja sambil ngantuk
George Mallory adalah teknisi pendakian yang ikut dalam pendakian pertama menuju Everest tahun 1920.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar