Laman

Sabtu, 31 Desember 2011

renungan tahun baru -ombak-

Jika kamu iri dengan mereka yang berhasil tahun ini, berbeda dengan saya, saya iri dengan mereka yang sudah tidak perlu galau di perayaan tahun baru seperti ini. Rasanya akhir-akhir ini saya sering sekali galau. Galau tahun baru, galau tanggal-tanggal libur, galau malem minggu, galau valentine, hadduh. Sepertinya tahun 2011 identik dengan galau dimata saya. Saya jadi ingat, entah valentine tahun ini atau tahun kemarin, rasanya itu malam paling galau yang pernah saya alami.


Wah selamat ya, yang udah 5 bulanan ^^
Saya jadi ingat saat ketika kamu bercerita tentang disaat ujian yang bukannya berfikir menjawab pertanyaan soal, tapi malah pikiranmu melayang mencari cara untuk menembak tiwi. hahahahaaa...

Resolusi tahun 2012 saya juga tidak muluk-muluk kok, cukup dapat libur 2 bulan di semester ini dan juga dapat pacar, hahaha itu yang paling penting (pacar yang langgeng terus). Sebenarnya galau saya dimulai karena satu persatu sahabat saya sibuk dengan pacar mereka, hahahaa...
Eh, kamu jangan ge er!

Selamat tahun baru semua, selamat tahun baru kakak angin!  :D
Semoga di tahun berikutnya kita bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya...


_maaf dikit, tahun galau begini kalo makin diingat malah makin galau, hehe_

renungan tahun baru -angin-

Saya iri dengan mereka yang berhasil tahun ini. Sebab bagi saya, tahun ini seperti lalat. Dia ada, tapi berlalu begitu saja. Seperti tidak ada rasanya sama sekali. Seperti teh hambar yang yasudah, begitu saja masuk ke perut tanpa meninggalkan bekas. Bahkan, pahit pun tidak.

Tapi, toh ini setahun. Pasti ada yang berubah. Saya punya pacar tahun ini (oh, kamu belum yak? hahaha :P ) Tapi tetap saja kok. Dahulu, saya kira ketika kita sudah punya hubungan macam ini, maka akan sibuk dengan urusan yang saya kira bakal membosankan. Saya kira saya akan berubah menjadi yayayayaaaaa romantis atau apalah macam itu. Menjadi manusia planet bumi pada umumnya, seperti berbagai macam orang di facebook dan FTV. Tapi nyatanya tidak juga. Saya masih juga seperti ini. Masih suka nonton anime dan bermain game RPG sampai men-zombie sendirian di rumah kala malam minggu. Masih suka ngelirikcewek lain yang cantik-cantik. Masih suka 9gag-an dan masih tetap tertawa dengan jokes forever alone dan friendzone. Oh, masih suka chattingan sama kamu juga, kan? Tidak ada yang berubah.

Apa lalu yang berubah? Hmm Mungkin saya lebih tidak peduli lagi. Dulu, saya bisa menghasilkan tulisan-tulisan gila seperti yang bisa kamu lihat di sleepless, tapi sekarang sudah tidak pernah lagi. Atau mungkin saya sudah tenang dengan keadaan seperti ini? Sudah lepas dari sebuah masa lalu. Yayaya, terimakasih untuk si pacar yang dalam keadaanya yang tidak sadar sudah menyadarkan saya untuk berani bergerak. Berani berubah. Makasih yaa.. Selamat 5 bulanan, semoga kita jarang berantem. Hahahaha :D

Yang saya percaya adalah, resolusi tahun baru itu tidak akan bertahan lama. paling lama juga nyampe januari besok, habis itu lupa. Dan hari ini dan hari besok juga tidak ada yang berubah banyak. Tetap saja 24 jam. Tidak usah dibikin melankolis. Dan tidak usah muluk-muluk lah, harapan saya sih cuma ingin memperbaiki diri. Menjadikan diri sedikit lebih rajin. Menjadi sedikit lebih pintar. Dan benar-benar merealisasikan apa itu enjoy everything. Saya ingin lebih banyak bersenang-senang.

Semoga 2012 adalah tahun yang semakin baik lagi. Semakin banyak uang, banyak senang-senang, banyak barang baru, banyak buku baru, banyak makan, banyak ibadah, banyak tambah berat badan, banyak karya dihasilkan, banyak kerjaan, banyak nilai, banyak perhatian, banyak pacar? haha engga ah, satu aja udah capek. Dan lain-lain. Dan yang paling penting, banyak usaha untuk mendapatkan semuanya. Amien. :)

Oh dan tambah ganteng. Haha. Selamat tahun baru semua. Selamat tahun baru kak ombak! :D

Sabtu, 24 Desember 2011

x-mas

a very merry christmas
and happy new year
let's hope it's good one
without any fear
war is over, if you want it
war is over now

john lennon - happy xmas (war is over)

*fak-lah sama ustad2 yg katanya ngeharamin ngomong kaya gini

Kamis, 22 Desember 2011

Disorientasi

Makan pagi saya kesiangan. 11.00
Makan siang saya kesorean. 16.00
Makan malam saya kepagian. 02.00

Tidur malam saya kesorean. 19.00
Bangun pagi saya kepagian. 00.00


Dan sekarang,
Saya disorientasi terhadap dunia...

Senin, 19 Desember 2011

a link to the past


Jadi buat apa ada masa lalu? Selama ini saya selalu mengerti bahwa dia, seburuk apapun itu, akan selalu indah untuk dikenang. Selalu indah, bagaimanapun juga hal itu terjadi. Tapi, pada suatu ketika kita harus bertemu lagi dengan masa lalu lagi, apa yang harus kita lakukan? Apa yang kita dapat?

Jawaban!

Sebagaimanapun kita terhadap masa kini, tapi inilah waktu yang kita jalani. Kenapa ada sekarang, karena keputusan-keputusan yang kita buat dahulu. Dan seberapapun indahnya, dia tetap menjadi sesuatu yang akan menjauh dengan sendirinya, seiring dengan kita yang terus melangkah. Berlari dan lepas. Bersenang-senang. Dan sangat-sangat-sangat bersyukur dengan apa yang kita dapati sekarang. Walau bagaimanapun juga nggak jarang dibikin kesel hahaha..

Selasa, 29 November 2011

EGOIST

Jika saja kita bisa menjadi tuli untuk beberapa saat, hanya untuk ketika mendengar sesuatu yang tidak ingin kita dengar, atau sesuatu yang sudah sangat membosankan.

Jika saja kita bisa menjadi buta untuk beberapa saat, hanya untuk ketika melihat sesuatu yang tidak ingin kita lihat.

Jika saja kita bisa berlari dari dunia untuk beberapa saat, hanya untuk ketika menemui sesuatu yang tidak ingin dihadapi.

Jika saja kita bisa mematikan hati untuk beberapa saat, hanya untuk ketika dihadapkan pada sesuatu yang tidak bisa kita tolak.

Jika saja kita bisa menghentikan waktu untuk beberapa saat, hanya untuk sekedar pergi ke belahan dunia lain dan kemudian bersantai barang sejenak.
Jika saja. . .

 

Seandainya hidup ini bisa menjadi seegois yang kita mau.


Rabu, 02 November 2011

egoist boy is egoist

Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh semua orang? Mereka selalu saja menyebalkan dan mengganggu, seolah-olah keberadaannya hanyalah untuk menghambat saya saja. Seperti kumpulan orang-orang di jalanan tiap pagi ketika berangkat kuliah, selalu saja menghalangi jalan saya sehingga saya sering marah-marah dan curiga, jangan-jangan mereka sengaja begitu memang buat biar saya telat. Buat saya marah-marah dan misuh-misuh. Buat saya tidak bisa bernyanyi dengan keras dan tenang ketika di motor.

Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh orang-orang itu? Mereka selalu saja menyebalkan dan mengganggu. Seolah-olah begitu. Iya, selalu saja ngurusin masalah orang lain. Selalu saja membuat utopia menjadi hancur. Selalu saja menyulitkan dengan membuat ujian-ujian yang menjadikan saya tidak selo, harus baca buku yang tidak saya suka, padahal masih banyak anime dan buku yang saya suka yang saya belum baca dan tonton. Apa sih yang mereka pikirkan? Mereka kira saya akan pintar dengan itu, padahal belum tentu ketika ujian diadakan kondisi pikiran dan tubuh saya dalam kondisi maksimal. Mereka kira saya senang ketika dikasih banyak uang, padahal enggak karena saya lebih suka kerja baru dapat uang. Mau jadi apa saya suka-suka saya dong!

Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh berbagai kumpulan orang-orang ini? Kenapa tidak bisa kita ini hidup dalam cara kita sendiri, tanpa doktrin, tanpa harus susah-susah berpikir tentang masa depan yang kacau. Tanpa harus susah-susah berpikir akan surga dan neraka?

Kenapa harus hidup? Kalau hal-hal yang menyenangkan malah dilarang?

Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh orang-orang yang selalu dan selalu muncul tiap hari dengan berbagai pemikiran yang bodoh dan tolol? Sekali berpikir maka langsung update status facebook dan twitter. Dengan pemikiran yang mereka kira dewa padahal timbul hanya karena punya internet saja. Ya, kita bukan pujangga, bukan kritikus, bukan filosofer, bukan sastrawan, bukan semuanya. Kita hanya punya akses internet saja. Jangan bangga!

Apa sih yang seharusnya dilakukan? Apa harus seperti ini? Mengikuti arus. Harus tetap susah-susah belajar dan survive. O Tuhan, siapapun dirimu, saya ingin dibebaskan dari berbagai aturan barang sejenak saja, boleh nggak? Saya ingin Kamu lepas kontrol terhadap berbagai hukum di bumi ini baik hukum yang dilarang atau hukum yang ada di alam. Sebentar saja. Sehingga saya bisa terbang melawan gravitasi, membunuh beberapa orang, memperbaiki hal-hal yang gatal ingin saya perbaiki, mengunjungi pangeran kecil di suatu asteroid di alam semesta ini, dan tidak hanya diam saja di rumah dan tetap mengkhayal sembari perlahan-lahan harus menjadi dewasa dan membosankan. Dan hanya berpikir tentang kemaluan belaka.

Apa sih yang sebenarnya diinginkan olehmu, wahai hidup? Saya ingin tenggelam saja dalam dunia maya, menonton berepisode-episode anime, 9gag-an, dan membaca banyak buku dongeng.

Minggu, 30 Oktober 2011

Sesuatu Banget

Apa kabar?
Rasanya sudah lama sekali saya absen, maaf yaaa...

Kabar saya seperti biasa, sendirian di rumah. Tapi sendirian di rumah di hari libur yang notabene 24jam tanpa pergi kemana-mana itu sesuatu banget. Ditambah hape tidak berbunyi, baik itu sms maupun telpon. Hanya saja yang ada hanyalah sms keluar tanpa ada tanggapan.

Internet pun sama-sama tidak dapat diandalkan, ingin mendownload file sebesar 4 MB saja selalu gagal, sudah 3 kali saya mencoba namun sampai detik ini pun selalu gagal di tengah jalan.

Seperti sudah kewajiban, setiap meluncur ke dunia maya selalu membuka jejaring sosial, namun menjadi orang invisible seperti saya sepertinya hal itu percuma saja. Hanya membaca tanpa memberi tanggapan, hanya melihat tanpa menuliskan apapun. Sepertinya, jejaring sosial sangat tidak cocok untuk orang-orang invisible seperti saya dan ribuan lainnya. Wasting time sekali..

Dengan internet yang tidak dapat diandalkan, biasanya cukup memadai jika hanya untuk mengobrol lewat chatting, namun jika tak ada yang bisa diajak mengobrol pun sama saja percuma. Hayoo kamu kemana aja. Pacaran yah?

Ketika perut merasakan lapar, ketika sudah membayangkan ayam goreng hangat  dipadukan nasi yang juga hangat dicampur bersama sambal pedasnya, hmmm.... Lalu ketika akan keluar, "bresss" hujan...
Itu sesuatu banget..

Ketika akhirnya ada suara: "toet toet bakpo om mega* enak rasanya, halal looh"
Seperti sedang di padang pasir dan diberi air segar bersama bakpo yang hangat di malam hujan seperti ini. Berdiri di dekat jendela sambil menunggu si bakpo datang, suara semakin terdengar jelas, menunggu seperti itu terasa sangat lama. Membayangkan akan membeli 2 bakpo hangat, di malam hujan yang dingin itu pasti lezat sekali, beli rasa ayam dan ditambah sambal, hmm... Ketika memastikan mendekat, saya pun melihat ke arah jendela, suara makin keras- dan keras- lalu pelan- dan hiiiilllaaaang...
Itu sesuatu banget...

Dan sekarang saya masih terjebak dengan perut lapar, memilih antara mie atau nasi goreng (lagi).

Senin, 08 Agustus 2011

Api Unggun

Kemarin kapan itu saya sahur bareng di alun-alun utara. Itu sebenarnya selo banget, tapi jadi nggak selo karena sebelumnya sahur on the road dengan bagi-bagi rejeki. Tidak usah diceritakan biar tidak riya. Yang ingin dikasih tahu adalah bahwa pagi itu dingin banget. Sumpah, saya sudah pakai jaket tapi tetep kedinginan. Begitu juga mungkin dengan seluruh manusia yang saat itu sedang berada di Jogja dan sedang ada di luar. Ada tukang becak yang tidur di becaknya dengan selimut. Oh ada yang dibangunin juga oleh teman-teman, demi ngasih nasi bungkus yang tadi udah dibikin waktu sebelum muter-muter. Oh indahnya berbagi. Ada anak-anak kecil yang begitu riuh main rebana buat ngebangunin sahur, dengan begitunya bisa senang karena biasanya disuruh diam sekarang disuruh berisik. Ada pedagang gudeg atau angkringan dengan lampu senthir berjualan begitu saja di jalan, dan beberapa orang yang makan di sekitarnya. Ada kumpulan orang-orang nongkrong yang bikin api unggun di pinggir jalan atau di lapangan alun-alun utara. Iya, api unggun yang itu. Dibikin dari kumpulan sampah dan keliatannya disulut dengan minyak atau apa nggak tahu. Jadi inget di gunung.

Bagi saya sih api unggun itu lebih dari sekedar kayu atau sampah yang dibakar begitu rupa menjadi api. Lebih dari pada sekedar media penghangat di kala udara menjadi semakin dingin. Semakin beku. Lebih dari itu, dia punya peranan penting dalam membangun efek psikologis, menandakan bahwa kita masih hidup, berkumpul dengan teman-teman, dan dengan itu dapat menjadi santai. Membicarakan banyak hal yang suka disimpan kalau tidak ada momen seperti itu. Sambil masak atau ngemil atau ngopi atau cuma duduk saja begitu, atau merokok jika dikasih. Api unggun telah menjadi alat terapi paling keren.

Mungkin mereka juga begitu kali ya? Dalam kumpulannya yang nggak tahu apakah gelandangan, atau ternyata orang berkecukupan yang selo, melihat api unggun dalam tentramnya, dan lalu sambil dengan itu membicarakan hal-hal senang, galau, apapun.

Semoga kita adalah yang selalu bersenang hati, seperti api unggun yang jika mati masih dapat hidup kembali dengan meniupkan angin ke baranya. 



(angin)
sambil dengerin the beatles
maaf telat lagi hehe
itu api unggun di merapi, keren banget deh

Sabtu, 06 Agustus 2011

Improvisasi

Besok adalah hari minggu, dan satu-satunya yang saya harapkan adalah bangun pagi-pagi dan menonton kartun di indosiar dan rcti. Ini merupakan salah satu hobi buruk saya dari sekian banyak hobi buruk lainnya.

Jadi ingat jaman jahiliyah dulu, masa ketika ujian lisan Bahasa Indonesia di SMA, yang mana kami diminta untuk maju presentasi sesuai tema yang dipilih.

Ada banyak tema yang ditentukan oleh guru, dan saya memilih tema yang paling umum, paling banyak dipilih, dan tentunya paling mudah, yaitu tema mengenai pengaruh buruk televisi terhadap anak. Ketika mencoba mencari di internet yang saya dapatkan saat itu adalah kalori yang terbuang tidak sebanding dengan kalori yang masuk bla bla bla dan bla. Artikel-artikel lainnya pun berisi kurang lebih sama, hanya saja dengan kalimat berbeda dan sains yang lain pula. Jujur saja membacanya saja saya sudah sangat bosan, apalagi harus menghafalnya ketika ujian nanti, saya bisa mati karena hafalan mati. Walaupun sekali lagi tema ini begitu mudah tapi bahan yang perlu dihafalkan terlalu banyak, maka saya pun berimprovisasi.

Yang diberikan adalah sebuah tema, bukan judul, mengapa saya tidak cenderung mengambil salah satu contoh dan membuatnya sedikit menarik? Karena hobi buruk saya yang gemar sekali menonton kartun hari minggu dari pagi hingga siang, maka jadilah film-film kartun itu saya buat menjadi tugas saya. Sebuah eksperimen nekat untuk digunakan sebagai tugas akhir penentu nilai.


Ketika saya kecil dulu, mungkin saya bisa tertawa terbahak-bahak melihat tingkah kucing dan tikus, Tom & Jerry, yang tidak pernah akur. Tapi apabila dibandingkan dengan sekarang, jujur saja, saat saya tiba-tiba melihat televisi dan menemukan film kartun tersebut, saya memang penasaran melihatnya kembali. Tapi tau apa yang saya temukan? Saya justru bergidik ngeri ketika melihat adegan demi adegannya. Saat Jerry dikejar Tom dengan sebuah tongkat ditangan dipukul-pukulkan ke arah Jerry. Lalu ketika mesin pemotong rumput mengenai tubuh Tom, yang kemudian tubuh Tom terpotong-potong menjadi beberapa bagian, tak sedetik pun saya bisa tertawa melihatnya. Karena saya seperti sedang melihat film Final Destination atau Saw dalam versi kartun. Sumpah itu ngeri banget!!!!
Saya tak habis pikir, lecucon apa dan bagian mana yang ditampilkan disana. Menurut saya itu kartun paling triller yang pernah saya tonton, setelah Happy Tree Friends tentunya.


Itu adalah salah satu dari sekian banyak film anak-anak yang saya angkat ketika ujian waktu itu. Lagipula jika saya bahas disini satu-persatu pasti akan membosankan. Rasanya mungkin kurang lebih sama dengan guru saya yang menilai dengan hampir 80 % muridnya menggunakan tema yang sama dan isi yang kurang lebih sama. Kalau saya berada di posisi guru saya itu, mungkin saya sudah mau muntah.

Saya tak berharap banyak dari proyek eksperimen saya itu, tapi setidaknya saya akan terus diingat oleh guru saya setidaknya ketika beliau tidak sengaja menonton Tom  & Jerry dan lalu kemudian ingat isi presentasi saya, lalu muntah-muntah ikut ngeri melihat adegan dari film kartun tersebut. Dan lalu memarahi anak-anaknya karena menonton acara itu. 

Hahaha dan lalu saya pun tertawa puas...



(ombak)
oia,
image  postingmu kemarin gak bisa dilihat,
dan lalu saya googling semua mengenai yusuf islam
hahaha

Jumat, 05 Agustus 2011

green fields, golden sands

Tapi dia adalah Yusuf Islam, penyanyi yang sudah tua dari negeri Britania Raya sana. Dulu kira-kira tahun 1960an masih rockstar dengan nama Cat Stevens. Pernah masuk majalah Rolling Stone juga barengan dengan artikel lain dari Bob Dylan. Tapi tahun sekitar 1978 tiba-tiba mengalami sebuah peristiwa near to death, tenggelam di laut. Pada saat tenggelam dia adalah orangnya yang berkata, "jika Tuhan menyelamatkan saya hari ini, saya akan bekerja untukNya". Maka ombakpun secara entah bagaimana mengantarnya kembali ke daratan. Dan lalu dengan itu, dimulailah perjalanan mencari Tuhan itu sendiri. Dan akhirnya memutuskan masuk Islam setelah membaca terjemahan Al-Quran bahasa inggris.

Tapi dia bukan seperti ustad siapa itu yang selalu aneh dalam setiap ceramahnya. Yang hobi berteriak "jama'aaaaaaaaaaaaahh" sambil seolah-olah dia itu badut dan para jamaahnya itu tuli semua. Dia adalah yang menyanyikan nasyid A is for Allah dengan keren dan merdu, tanpa suara yang harus dibuat-buat. Mau-maunya meninggalkan gelar rockstar-nya untuk serius menjalankan agamanya. Mendirikan yayasan ini itu dan terlibat dalam usaha perdamaian dunia, dan membuat lagu-lagu lagi setelah berpuluh-puluh tahun kemudian meninggalkan dunia musiknya, tetapi dengan nuansa religius yang bagus, tanpa lirik yang selalu ada kata Allah dan maksa banget seperti Ungu atau Wali atau siapapun deh yang mendadak alim di ramadhan kali ini.

Tapi dia adalah yang senyumnya menyejukkan. Tidak seperti Yusuf Mansur yang mengerikan. Tidak perlulah itu khotbah sampai menderai tangis, tidak perlulah itu berteriak-teriak memanggil jamaahnya, tidak perlu. Sederhana saja. Ambil gitar dan menyanyi dengan pelan dan lembut, seraya tersenyum.


Green Fields and Golden Sands
Are all I need; are all I want
Let the wind blow hard, I don't mind

A small house and an olive tree,
To keep and feed my family
Let the wind blow hard, I don't mind

One day we'll all realize, I'm not the only one
Just raise your eyes up and you'll be gone,
to those

(Yusuf Islam - Green Fields, Golden Sands - An Other Cup)


(angin)
telat posting men, saya tadi belajar haha

Rabu, 03 Agustus 2011

Happily Ever After, yes or not?

Seperti pada kisah putri Fiona, dalam film Shrek, yang mana terkurung dalam sebuah menara yang dijaga oleh naga api. Seperti dongeng kebanyakan, selalu berakhir dengan "happily ever after". Seandainya kehidupan nyata begitu mudahnya, hingga kemudian semuanya bisa berakhir dengan hanya satu kalimat, "happily ever after".

Namun sepertinya film Shrek kali ini yang berjudul Shrek Forever After The Final, mengisahkan bahwa ternyata kehidupan setelah mendapat pasangan tidak akan semudah kalimat "happily ever after". Seperti dan seakan menyerempet sedikit pada kehidupan nyata, di sanalah film itu dimulai.

Masih banyak hal yang bisa terjadi hingga akhirnya happily ever after hanyalah bualan kecil yang tak akan pernah terjadi. Pada kisah Romeo dan Juliet, kisah apabila ditulis dengan akhir kematian untuk keduanya maka selesai juga kisah tersebut. Namun apabila mereka dikisahkan bahwa keduanya hidup dan bersatu, apakah kisah tersebut akan berakhir? Masih banyak kerumitan-kerumitan yang lain yang bisa saja terjadi.

Seperti pada film My Sister's Keeper, yang sangat saya sukai, dimana pasangan suami istri tak selamanya dapat melahirkan anak-anak sehat dan lucu. Ada kalanya salah satunya mengidap penyakit atau bahkan kecacatan dan sebagainya.

Saya pernah berfikir bahwa terjadi suatu ketidakadilan disini, taukah bahwa sebagian besar manusia di dunia ini adalah mereka yang egois dan pemilih? Hampir seluruhnya memilih untuk mendapatkan pasangan yang cantik atau tampan, sehat dan tidak membawa gen cacat untuk anak cucu mereka. Dan saya akui, bahwa saya juga termasuk sebagai salah satu dari mereka. Lalu apa? Tau kah bahwa sebelum menikah diperbolehkan untuk screening pasangan? Lalu apabila pasangan yang dibawanya screening membawa gen tidak normal, apakah kemudian putus dan cari yang lain? Bukankah hal itu merupakan sesuatu yang tidak adil? Bagaimana dengan mereka memiliki penyakit yang bisa diturunkan? Dimana mereka hampir tak pernah bisa percaya dengan suatu hubungan, selalu dibayangi akan ketakutan bahwa dirinya tidak akan diterima.

Saya memiliki seorang teman yang mengidap Thalasemia, sehingga saya sedikitnya mengerti bagaimana perasaannya.
Terkadang saya berfikir bahwa menjadi orang yang tidak tahu itu lebih baik.


Lalu seperti pada film Raising Helen dan Life As We Know It dimana ketika suatu pasangan suami istri tidak akan hidup selamanya, ketika sesuatu menimpa mereka dan harus meninggalkan anak yang mereka miliki sendirian di dunia tanpa orang tuanya.

Lalu seperti pada film Despicable me, dimana saya sangat tersentuh pada bagian tiga anak yatim piatu yang berada pada sebuah panti asuhan dimana setiap malam sebelum mereka tidur, mereka selalu berdoa untuk diadopsi. Hidup ini terlalu rumit untuk hanya dikatakan sebagai happily ever after.







*saran saya, jangan buka source apabila kalian belum menonton film nya karena menurut saya sebagian menceritakan isi film terlalu banyak, kecuali jika kalian menginginkannya.


(ombak)
efek maraton filem

Selasa, 02 Agustus 2011

sahur

Maaaaffff telat posting..

Jadi sabtu kemarin waktu kumpul PJS bul, saya diajakin Salsa buat sahur pertama di puncak. Err mungkin lebih tepatnya saya yang pengen ikut kali ya? Hehe. Salsa itu pemred sementara di bul, dan suka ngebolang kemana-mana. Saya nggak tahu dapet ide gila dari mana dia buat sahur di gunung, tapi sayanya akhirnya main ikut aja karena pengen juga.

Jadi saya naik Gunung Ungaran, 5 orang, dan 4 di antaranya saya nggak kenal. Oh iya, gunung ungaran itu di Semarang lho, tahu nggak? Itu di daerah Ungaran atau Ambarawa gitu deh. Cuma 2050mdpl kalau nggak salah, tapi karena kita naik bis ya jadi turun nggak langsung basecamp. Masih harus jalan dulu jauh banget hanya untuk mendapati basecamp yang dikunci karena tutup. Mungkin karena ini malam senin, dan besok puasa kali ya. Nggak tahu juga.

Oh iya, kita tarawihan juga lho tapi di plataran basecamp. Tarawih sambil di belakang banyak bintang dan lampu-lampu kota. Setelah sebelumnya saya mikir ini saya punya 11 bacaan nggak karena nanti bakal jadi imam nggak tahu kenapa. Setelah sebelumnya mendengar adzan maghrib tanda dimulainya bulan ramadhan yang bersahut-sahutan di bawah sana. Setelah sebelumnya banyak kembang api diledakkan di bawah sana. Jadi aneh karena kembang api cuma keliatan kecil-kecil.
"Kembang apinya kecil banget ya, jadi aneh, haha"
"Iya, manusia itu kecil banget ya"
"Tapi lebih kecil...semut"
"Hahahaha ihh.. apaan sih, lebih kecil virus"
"Yahh jadi gak lucu lagi"
Oh itu percakapan demi apa random banget dengan Fitra kalau nggak salah, adik kelas Salsa yang juga ikutan. Walau nggak kenal, tapi asik juga mereka. Kita mulai naik sekitar jam 9 malam, setelah sebelumnya ikutan nongkrong di api yang dibuat rombongan orang yang ngecamp di sekitar basecamp. Oh ada yang mau ikutan kita naik juga sama kita. Itu orang yang tiba-tiba tanya ke kita, "Ini dapet ide gila darimana ini?". Tapi nggak jadi karena tiba-tiba dompetnya yang hilang udah ketemu. Jadi berlima lagi deh.

Dulu saya pernah naik ke ungaran waktu SMA, tapi cuma sampai di kebun teh doang karena kabutnya menggila. Kemarin saya ingin balas dendam, harus sampai puncak. Oh ternyata jalannya ngetrek juga, bikin capek. Dan anginnya parah. Dan kabutnya juga. Jalan waktu hampir ke puncak juga sangat terbuka, seolah-olah waktu angin kencang jadi terasa ikutan terdorong. Tapi rame juga waktu jalan. Banyak ngobrol dan banyak ketawa karena ece-ecean dan membahas hal-hal nggak penting.

Kalau nggak salah ya itu 4,5 jam kita jalan, nyampe juga di puncak. Kita memang rencana buat bikin tenda di dekat puncak. Turun ke bawah sedikit dan ada spot buat ngecamp yang bagus. Ternyata kita nggak sendiri juga. Ada rombongan yang sudah sampai puncak duluan. Tapi nggak sempet ngobrol-ngobrol karena saya, Salsa dan Aji ke bawah langsung buat bikin tenda. Kecuali Fitra dan Sonia yang ikutan nimbrung sambil nganget karena api unggun yang dibikin mas-masnya bagus. Dan karena itu mereka berdua dapat ayam bacem, sedangkan kami tidak.

Sampai puncak dan selesai bikin tenda itu jam 3 pagi kurang berapa lupa. Itu artinya kesempatan masak dan sahur cuma tinggal beberapa jam saja. Kalau ini dirumah sih itungannya lama, tapi kalau di gunung, dengan bahan makanan yang seadanya, dan angin yang gila-gilaan, jadi agak takut juga masih sempet buat makan nggak ini.

"Eh nggak usah nyalain radio, ntar adzan pas kita belom selesai makan repot", kata saya, dan langsung mau digampar Salsa.

Menunya keren lho tapi, sandwich isi telur, keju, dan nugget goreng. Itu sampai si Sonia nangis, katanya ini sandwich paling enak yang pernah dia makan. Lalu ada nutrijel juga. Lalu mi telor biasa, tapi masih kerasa nuggetnya karena nestingnya nggak dicuci. Lalu ditutup dengan FreshTea. Kenyang dan langsung tidur. Dan bangun jam 8 pagi.

"Aneh juga ya ini, kita nyampe puncak jam 3 pagi, tapi nggak dapet sunrise, mau jawab apa ini kalau ditanyain orang-orang dibawah", kata Salsa. Dan kita ketawa saja, karena tadi pagi itu pikirannya sudah ngantuk dan tidak peduli lagi dengan sunrise. Minimal sahur di puncaknya dapet deh.

Lalu beres-beres. Lalu pulang. Oh tapi kita puasa lho. Kecuali Fitra yang memang lagi nggak bisa puasa. Turun lewat jalur lain, dan akhirnya sampai ke Candi Gedung Songo yang malas buat diliat-liat karena jalannya jauh sedangkan kita barusan turun dan capek. Lalu pulang ke Jogja. Lalu biasa. Buka di bis karena bisnya sempat macet. Mungkin jadi puasa pertama yang paling berkesan deh ini.

Oh iya, maaf lahir batin yaa buatmu. Semoga puasa kita keren dan diterima olehNya.


(angin)
foto-foto nyusul deh kalau udah di tag
sebenarnya ada cerita lain yang nyebelin, tapi besok aja

Sabtu, 30 Juli 2011

Prediction.Oracle

Seperti Harry Potter yang saya tonton kemarin saja, buku ke tujuh dan terakhir. Lalu kemudian setelah saya keluar dari XXI, saya diberi tahu teman saya bahwa ada bule-bule yang ikut menonton. Saat saya melihat ke arahnya, ada seorang bule laki-laki yang masih muda sepertinya, rambutnya pirang agak panjang untuk ukuran laki-laki, memakai celana cokelat dan berkaos putih, tampaaaaaan sekaliii..
Dan seandainya buku saya yang baru adalah bule itu, #tamparpipi, menghayal tingkat dewa.

Menurut saya film nya keren sekali, saya ikut dibuat tegang dan ikut merasakan ketakutannya. Meskipun seperti biasa, efek 3 dimensi yang ditampilkan kurang memenuhi harapan saya, iya, walaupun memang ada bagian yang efek 3 dimensinya agak mengena. Tapi tetap saja film itu bahkan seluruh film Harry Potter menjadi salah satu favorit saya. Sayang sekali besok sudah tidak ada lagi. Dan saya pasti akan sangat merindukannya.

Bicara tentang jodoh, mengingatkan saya bahwa saya pernah diramal mengenai itu dan beberapa hal lain. Percaya tidak percaya, saya juga tak mengerti memilih yang mana. Apakah kamu ingat dengan guru bahasa indonesia kita yang bahkan kurang tanda titik saja pasti disalahkan itu?
Yah, saya diramal oleh beliau. Banyak juga kok korbannya. Meskipun yang saya tahu itu banyak dari kelas saya. Kamu tau Umang? Dia dikatakan bahwa suaminya ganteng, huah membuat iri saja. hahaha..
Kamu tahu Nia? Dia dikatakan akan mendapatkan keinginannya untuk lolos kedokteran ugm. Lalu kamu tau Dimas? Dia dikatakan memang akan pergi ke Jerman, namun tak pernah sepatah katapun dari beliau yang mengiyakan dia akan mendapatkan gelar dokter disana, dan entah bagaimana ketika saya bertemu online dengannya, dia mengatakan bahwa sudah memindah jalurnya bukan lagi ke kedokteran karena kesibukannya akan membuat dia tidak bisa part-time. Itulah sebabnya dia berpindah jalur dari keinginan awal dia.

Lalu yang paling fenomenal, apa kamu ingat Aryo? Apa kamu tau Christy? Mereka dikatakan akan menikah suatu hari nanti. Hahaha apa-apaan ini? Tapi hal ini justru membuat kami, teman sekelasnya, mengejek mereka habis-habisan. Untuk sekedar informasi, bahwa mereka berdua selama di SMA tidak pernah ada hubungan apapun, itulah sebabnya Aryo pernah sampai marah akibat tingkah kami yang selalu menggodanya dengan Christy. Apapun itu, apakah benar atau tidak kita lihat saja nanti.

Ramalan untuk saya? Itu rahasia sajalah..
:)



(ombak)
saya lupa sudah pernah cerita atau  belum

Jumat, 29 Juli 2011

bookends

Entah kenapa 2 minggu ini sepertinya waktu berjalan begitu cepat bagi saya. Tiba-tiba saya sudah dapat seorang yang disebut errr... pacar. Sepertinya about us blog ini sudah saatnya diganti deh. Hehe maaf ya duluan. Semoga kamu juga dapat yang terbaik di waktu yang terbaik juga.

Dulu saya pikir saat paling seru adalah ketika masa-masa dekat saja. Mencari celah untuk bersenang-senang dan menggali masing-masing pribadi lebih dalam. Menjadi salah tingkah ketika tidak sengaja gandengan. Menjadi berdebar-debar ketika menunggu sebuah pertemuan. Saling mengece dan minta bayarin waktu makan bareng. Dan sebagainya. Dan sebagainya. Dan terutama, ketika merencanakan sesuatu seperti merangkai kata untuk sebuah pernyataan yang ditunggu-tunggu tetapi tak kunjung juga dapat terucap. Tapi sekarang tiba-tiba saja sudah selesai. Sudah saling tahu dan saling paham. Lalu mau apa setelah ini? Nggak tahu.
Time it was and what a time it was it was,
A time of innocence a time of confidences.
Long ago it must be, I have a photograph
Preserve your memories, they're all that's left you

-Simon and Garfunkel - 
Tapi bagaimanapun juga ini belum bisa dibilang selesai ding. Masih ada yang harus dilakukan sebelum akhirnya bisa tenang.  Sebelum akhirnya bisa bilang bahwa hanya ada "kita" di antara kita.

Cerita picisan saya sepertinya sudah hampir mendekati akhir. Buku saya hampir ditutup. Terimakasih untukmu yang sudah mau-maunya menjadi pembaca setianya. Dan saya tidak sabar untuk menunggu kamu yang membuka buku yang baru.

Saya tidak sabar untuk segera membaca ceritamu :)

(angin)
sebenarnya punya banyak argumen tentang postinganmu sebelumnya, 
tapi besok aja deh, sekarang mau tenang dulu hehe

Kamis, 28 Juli 2011

Bertabur Bintang

Saat perjalanan pulang tadi saya melewati sebuah jembatan, jembatan itu menghubungkan sebuah sungai buatan manusia yang mana saya tidak tahu namanya. Ketika melihat ke arah selatan, bagaikan daratan bertabur bintang, cantik sekali. Namun saya tidak sempat mengabadikannya untuk diperlihatkan. Coba kamu saja yang kesini..

Daratan bertabur bintang, tentu saja cahayanya berasal dari nyala lampu pemukiman penduduk, yang entah bagaimana apabila dilihat dari jarak yang jauh seolah-olah berkelap-kelip layaknya bintang di langit sana. Bicara mengenai langit, bukankah yang kita sebut bintang itu salah satunya adalah matahari? Benar kan?

Matahari yang sebegitu besarnya memancarkan cahanya ke seluruh alam raya, membayangkan bahwa itu adalah satu dari jutaan bintang di dunia membuat saya berfikir bahwa pasti juga terdapat jutaan bahkan milyaran matahari-matahari di luar angkasa sana. Mengingat bahwa dalam galaksi bimasakti 50 milyar planet yang salah satunya disebut bumi, yang mana terdapat kehidupan dan berbagai macam makhluk hidup disana. Jika satu saja dari banyaknya planet dalam satu galaksi memiliki kehidupan, tentu tidak menutup kemungkinan bahwa dalam milyaran galaksi memiliki berbagai macam tipe kehidupan.

Banyak juga yang sudah mengangkat topik ini, baik dijadikan film, maupun untuk menjadi penelitian. Namun pandangan saya mungkin agak sedikit berbeda.

Jikalau percaya bahwa ada kehidupan lain di dunia ini selain di planet bumi, dengan berbagai macam makhluk yang entah kita tak pernah maupun mungkin sudah pernah lihat, bukankah ada kemungkinan bahwa kita, manusia, adalah sebuah makhluk yang terdampar dan sampai ke planet yang namanya bumi?

Masih ingatkah saat zaman para dinosaurus itu musnah? Katanya yang saya dengar adalah adanya hujan meteor, mungkinkah apabila saat hujan meteor itulah bibit-bibit peradaban manusia itu masuk ke bumi? Entahlah, saya sendiri juga tidak mengerti.

Apa yang saya bicarakan tadi tidak perlulah dianggap terlalu serius, toh ini pemikiran iseng yang didapat disaat selo.




(ombak)
langit bertabur bintang, 
daratan bertabur bintang,
indonesia vs turkmenistan malam ini pun bertabur gol.

Rabu, 27 Juli 2011

fuwa fuwa time

Tapi tiba-tiba saya ingin menjadi murid SMA lagi. Demi apa setelah tadi mau cerita tentang kegiatan bermalas-malasan karena ingin ada berkorelasi dengan Yui Hirasawa, tetapi setelah berhasil menyelesaikan seluruh episode dari K-ON, saya jadi kangen SMA lagi. Dan sekaligus menyesal bahwa banyak banget hal yang belum dilakukan. Tiba-tiba saya ingin ke basecamp vachera lagi, bersih-bersih, coret-coret di pintu bagian belakangnya, tulis nama saya dan beberapa teman yang berharga. Juga ke XII IA 5, ke bangku deretan paling barat, nomer 3 dari depan. Menjadi vandal dengan meninggalkan gambar-gambar manusia sekelas. Lalu kemana lagi ya? Lalu main-main, naik ke genteng joglo lagi dari lab TI, lalu naik ke genteng masjid juga, lihat-lihat kampung Bener. Oh saya kangen banget memakai seragam putih abu-abu, bercanda dan ece-ecean. Ke kantin yang murah itu. Dan melakukan banyak banyak banyak banyak hal lain selain mengeluh kenapa pelajaran SMA itu susah-susah. Demi apa ini saya sudah mau semester 5 saja. Rasanya waktu berlalu dengan mubadzir.

Itu adalah Yui dan teman-temannya yang bikin kangen. Lulus begitu saja dengan meninggalkan banyak memori. Benar-benar menyenangkan sekali deh, berasa pengen banget bisa tinggal di Jepang dan bersekolah di sana. Membentuk grup musik yang bernama Afterschool Tea Time, pada sebuah ekskul bernama K-ON (light music club). Punya teman-teman yang asik, Mio, Ritsu, Azusa, dan terutama si Mugi yang setiap hari bawa kue dan teh. Lalu bermalas-malasan di sana, sampai pada akhirnya Yui sadar bahwa sebentar lagi lulus. Dan lalu bingung, apa yang harus dia perbuat. Panik, karena sebentar lagi akan berpisah dengan teman-temannya. Dan lalu, setelah penampilan terakhirnya di festival sekolah, mereka menangis sedih, membayangkan apa hal terkahir yang bisa mereka lakukan di SMAnya. Tapi lebih kasihan lagi si Azusa. Satu-satunya junior, masih kelas 2 ketika yang lain sudah kelas 3. Oh Azusa adalah dia yang paling niat di klub tersebut, selalu galak pada senior yang suka malas-malasan itu, terutama Yui. Tetapi pada akhirnya, dia adalah dia yang ingin berkata sambil menangis "tolong..aku akan melakukan apapun, setiap hari datang ke ruang musik dan malas-malasan sambil ngeteh, aku akan melakukan apapun itu, asal kalian jangan lulus"

Dan apakah perasaan itu akan muncul ketika nanti lulus kuliah? Mungkin iya, tapi mungkin tidak sekuat masa-masa SMA dulu. Mungkin lho, kan belum, jadi nggak tahu. Tapi kalau kamu tahu, pada malam tutup tahun dulu, setelah kembang api dinyalakan, setelah itu lalu padam, setelah itu lalu bernyanyi mars smada, kalau kamu melihat-lihat sekeliling, banyak orang menangis. Bahkan si gembrik itu juga. Bahkan mas-mas yang lain juga. Banyak deh. Saya sih entah kenapa kok nggak, tapi dalam hati, tetap saja ada perasaan sedih da ingin menghentikan waktu pada saat itu juga. Sekaligus takut menghadapi bagaimana nanti ketika lulus. Takut untuk melangkah maju.

Tapi masa lalu adalah dia yang akan selalu indah bagaimanapun juga. Bagaimanapun itu terjadi, bagaimanapun itu berlalu.

Fuwa fuwa time~

sebenernya cari yang lengkap berlima tapi ngga ada yang bagus, 
ini aja deh terpaksa
(sumber google, ga tau ini aslinya dari mana)


(angin)
selo selo selo banget sampai bisa namatin 2 season K-ON -___-

Selasa, 26 Juli 2011

Ribet

Kamu benar-benar membuat saya iri, saya sendiri jika ingin menonton film harus melalui perjuangan yang panjang.

Tak bisa download, itupun kalau download membutuhkan waktu 5jam hanya untung setengah bagian dari seluruh isi film. Cara lain adalah pergi ke warnet, tapi sekarang saya agak malas untuk kesana karena setiap kesana hampir selalu disuguhi pemandangan kurang enak, yaitu mbak-mbak penjaganya asyik pacaran pegang-pegangan, ckckck. Apa tidak malu ya? Bukan suami, tapi seperti itu, kalau saya sih tampar saja, cowok seperti itu dimana-mana banyak. 

Lalu cara lain adalah meminjam film di rental. Saya memiliki dua kartu member di dua tempat yang berbeda. Namun salah satunya hilang, sehingga saya berencana menggunakan kartu yang satunya. Namun berapa kali pun saya muter-muter daerah situ, tetap saja saya tidak dapat menemukan rentalnya. Ck..
Pasti sudah gulung tikar atau pindah ke tempat yang entah saya tidak tahu dimana. Akhirnya saya pun ke rental satunya dan mengurus kartu yang hilang. Namun, selama ini saya mengira hilang ternyata ketinggalan disana, yang mana dicari tidak kunjung ketemu, yang pada akhirnya saya membuat lagi kartu baru, sama ajaaaa -____-

Inception (karena kamu bahas itu saya jadi ingat kalau belum pernah nonton), I am Number Four, dan Takers, sebenarnya ada satu lagi yaitu Gnome & Juliet namun vcd nya rusak sehingga saya tak jadi pinjam.

Perjuangan masih belum selesai. Asal tahu saja, laptop saya yang kecil membuatnya tidak memiliki dvd room. Saya memang memiliki dvd player namun setiap di tonton bagaikan menonton film jadul, bagaimana tidak? Warnanya yang keluar hanya hitam dan putih. Intinya dvd player saya rusak.
Lalu saya memang memiliki komputer CPU, namun dia bisu. speaker tiga kotak pun tak pernah mengeluarkan suaranya. Saya tidak tahu tepatnya karena apa, tapi kata kakak saya harus instal program suara atau apalah saya tidak mengerti.

Tanpa hilang akal akhirnya satu-satunya yang saya pilih adalah memanfaatkan dvd room komputer lalu mengopi semua film ke dalam hardisk komputer yang lalu kemudian dipindah ke laptop menggunakan flashdisk. Walaupun layarnya hanya kecil, setidaknya ada warna dan suara...


*tapi akhirnya saya justru menonton film lama yang belum sempat saya tonton. Karena suara kipas komputer saya seperti singa mengaung-ngaung


(ombak)
posting pagi-pagi padahal nanti ada kuliah pagi

Minggu, 24 Juli 2011

joker

Seandainya sekarang ini saya berada di ruas jalan apa gitu di jakarta yang sedang macet dan penuh dengan mobil, saya ingin sekali berteriak kencang: "kapan sih Christoper Nolan pernah bikin film jelek?!"

Seharian ini saya melihat The Dark Knight dan Inception. Film yang berat banget sebenarnya, tapi apa daya, saya sedang selo dan entah kenapa sedang malas untuk melihat K-ON. Oh laptopnya pakai laptop bapak. Sekeluarga sedang pergi seharian. Nonton begitu di kursi kerja, pakai kipas angin karena panas. Tapi astaga, Batman di The Dark Knight benar-benar seolah itu bisa terjadi di dunia nyata, dan Joker benar-benar telah menjadi antagonis paling keren yang pernah ada. SDan mimpi dalam Inception seolah benar-benar bisa dirasuki dan dimanipulasi. Sebenarnya udah pernah lihat sih, tapi melihatnya lagi benar-benar bikin seolah-olah kamu lihat buat pertama kali. Selalu ada hal baru dimana kamu mungkin tidak menyadarinya ketika pertama kali nonton dulu. 

Joker - The Dark Knight

Arthur's Battle - Inception

(angin)
di minggu yang panas dan selo, dan tidak tahu mau ngapain

Sabtu, 23 Juli 2011

Sonar

Melihat video yang kamu masukkan pada postinganmu kemarin, saya hampir tak mampu melihatnya. Apaan ituuuuu??!!!! Ya ampuuuunnn...
Yang saya heran adalah selo sekali kamu bisa menemukan video macam itu..

Tepat setelah saya melihat video (apa itu), saya langsung berusaha menetralkan perut saya yang sepertinya sedikit mual. Yaitu dengan cara melihat Suri Cruise, putri satu-satunya dari Tom Cruise dan Katie Holmes yang pasti kamu sudah tau.

Anak umur 5 tahun bisa jadi secantik itu dengan gayanya yang sangat modis. Yang tak habis pikir adalah dia sendiri yang memilih pakaian yang akan dia kenakan. Saya saja yang sudah setua ini masih tidak bisa memilih dan mencocokkan pakaian, zzz..

Tadi sebenarnya saya agak sedikit bingung dengan jalan keluar kampus teknik. Saya hanya mengikuti arah tanda panah yang saya sendiri pun tidak tahu dan malah akhirnya sedikit berkeliling. Entah benar atau tidak yang pasti saya toh bisa keluar tanpa kena marah bapak-bapak satpam atau pun orang lain. Cuek saja sembari sok-sokan bergaya melihat bangunan sekeliling. Setidaknya jika saya salah arah orang-orang tidak akan curiga bahwa saya salah jalan. Hhehe..




(ombak)
Tolong jangan tanyakan mengenai judul,
koneksi internet saya sedang lemot, itu saja, titik.

Jumat, 22 Juli 2011

transmutasi

Bodohnya adalah saya tidak ngepost dari tadi, malah lihat-lihat film yang mau dicopy dan mendengarkan transmutasi-nya homogenic yang keren, dan sekarang billing sudah hampir 6000 ketika saya memutuskan buat posting sekarang. Oh harddisk saya penuh sudah, tidak bisa backup dan tidak tahu ini mau nonton si film-film yang banyak ini kapan. Laptop rusak sudah 10 hari kalau nggak salah, dan dirumah seperti ikan panggang, menggelepar kesana kemari di kasur. Tadi pagi lihat gosip dan acara-acara wisata. Oh saya jadi pengen ke raja ampat.

Ngomong-ngomong tentang perjalanan, saya selalu ingat perjalanan ketika habis dari Lawu. Moral dari cerita ini adalah jika ketika suatu hari kamu kebetulan sedang pergi ke luar kota dengan Bis dan kamu sedang bawa ransel yang berat, adalah jangan pernah bertanya apapun kepada orang-orang yang disebut porter. Karena waktu itu saya pernah. Ketika jam sudah menunjukkan hampir pukul 7 malam, dan sudah mau gelap. Kami, 4 orang yang habis mendaki lawu, dan tidak pernah tahu kapan bis sudah habis, adalah orang yang sedikit panik karena bagaimanapun juga males buat nginep di terminal. Maka dari itu kami bertanya pada mereka, bapak-bapak dengan nomor di punggung. Tas ransel kami lalu langsung dibawanya dan harus membayar mahal banget. Kalau nggak salah 36ribu rupiah, cuma buat dibawain tasnya nggak nyampe 100 meter.

Oh saya sedang sibuk apa kamu bilang? Saya tidak sibuk ngapa-ngapain kok sebenarnya. Sedang selo sekali. Mungkin jika dibilang sibuk adalah karena sedang remediasi. Seharusnya itu adalah 3 pertemuan buat diisi materi dan pada pertemuan ke 4 baru diadakan ujian perbaikan. Tapi Pak Ferdi, dosen Fisika Modern, sepertinya adalah tipikal orang yang malas dengan orang-orang yang mengulang, seolah-olah tidak sadar sebab dia memberi soal yang sulitlah maka kita menjadi mahasiswa yang ber-remediasi. Pertemuan pertama langsung heboh. Telat setengah jam, cuma untuk bicara bahwa beliau tidak akan memberi materi karena kemarin sudah pernah. Oh beliau lupa bahwa mahasiswa juga bisa lupa. Dan dengan menyebalkannya lalu langsung pergi dan mengakhiri kuliah. Terimakasih bapak, 129 ribu rupiah melayang sudah.

Oh sibuk apa lagi kamu bilang? Hmm mungkin karena saya sedang membikin komik. Bukan saya saja ding, tetapi kita, anak-anak ilus bul. Oh iya, bul itu singkatan dari skm bulaksumur. Itu adalah dalam rangka buat membikin bulakomik. Semacam terbitan dalam bentuk komik gitu deh, terbit setaun sekali, dan ini sudah volume 8. Biasanya menarik, dan semoga kali ini juga begitu.

Dan demi Astuti yang mendes, jika kamu adalah makhluk selo yang sedang berada di depan komputer, dan sedang ingin berdendang asik, mungkin kamu bisa melihat makhluk macho satu ini.


Pasha Agung - Astuti

(angin)
sambil tertawa membayangkan kamu muntah habis melihat Pasha Agung :D
btw, harga posting ini 1500 rupiah lho, karena sekarang billing sudah 7500

Kamis, 21 Juli 2011

go to Jogja

Jogja adalah tujuanku pagi itu.
Membuang sampah, menyiapkan pakaian untuk dibawa ke laundry dan lalu mencari sarapan sebelum perjalananku ke kota gudeg itu. Semua beres, dan lalu bersiap berangkat, berjalan kaki tentunya. Dengan ditemani headset di telinga saya memulai perjalanan.

Melangkahkan kaki dan lalu melihat anak-anak SD di seberang rumah sedang kerja bakti membersihkan rumput di sekitar area luar sekolah. Jika melihat dari jumlahnya, sepertinya saya tebak hanya satu kelas yang melakukan kerja bakti itu. Melihat dari postur tubuhnya yang sedikit besar, sepertinya saya tebak mereka anak-anak kelas lima. Namun bagaimanapun juga, tebakan saya ini toh tidak penting benar atau tidaknya. Melihat kejadian ini mengingatkan saya kepada rumah saya yang bahkan seperti kapal yang terdampar ratusan tahun di samudera entah berantah. Eits, jangan salah,, saya sudah kerja bakti membereskannya, yah setidaknya tidak seperti ratusan tahun lagi, ya mungkin puluhan lah.. #eh

Tidak butuh waktu lama sudah ada angkutan kota yang menunggu di ujung jalan, hanya ada satu penumpang disana, tepat disebelah supir, seorang laki-laki separuh baya yang entah sejak kapan mereka terus mengobrol. Kemudian masuk seorang ibu-ibu yang membawa anaknya laki-laki. Mungkin usia anak itu sekitar 5 atau 6 tahun. Entah kenapa saya tertarik dengan anak itu, bagaimana tidak, masih sekecil itu tapi bakat gantengnya sudah terlihat. hahahaaa...  #tamparpipi

Sampailah saya di jalan yang orang-orang biasa menyebutnya Milo. Mungkin karena ada papan iklan Milo sehingga disebut demikian, yang padahal sampai sekarang pun saya masih tidak bisa menemukannya. Di sana saya ganti angkutan jurusan. Baru saja saya menaruhkan pantat saya di kursi penumpang, sudah langsung dimintai biaya. Dia meminta Rp 4.000, saat saya memberikan uang tersebut sembari saya mengatakan, "biasanya 3,5".  Namun mungkin karena suara saya yang terlalu lirih atau mungkin dia yang pura-pura tak mendengar, saya pun dicuekin saja. Sial...

Angkutan itu penuh sesak, dari luar saja sudah bisa dilihat seperti ikan dalam sarden yang ditumpuk-tumpuk. Tapi sudahlah, memang harus begini. Saat saya masuk yang sudah dalam, keadaan penuh sesak angkutan itu masih saja menunggu penumpang satu lagi, untuk menyempurnakan pepesan sarden mereka sepertinya.

Karena saya duduk di depan, saya jadi bisa melihat bahwa ada radio tape di angkutan itu. Tunggu, tidak ada tape, namun justru ada flashdisk yang menggantung disana. Canggih juga, bahkan mobil yang dimiliki keluarga saya saja radio-tape nya tidak disediakan port USB, canggih..
Namun lagu yang diputar adalah lagu-lagu yang entah berantah yang saya tidak tahu tipe musik apa, menurut saya lebih mirip seperti lagu-lagu yang biasa diputar untuk senam pagi hari minggu ibu-ibu komplek. Meskipun ada sedikit rasa untuk ikut senam namun saya urungkan dan penjarakan niat tersebut. Efek dari lagu tersebut sepertinya tidak hanya kepada saya, namun juga kepada si supir. Dia memainkan klaksonnya seiring dengan dentuman musik yang sedang diputarnya itu. ckckck..

Sampai di tempat bis patas mangkal, saya terburu-buru untuk turun karena saya melihat bis patas R sedang hampir berangkat. Saya menuju ke arahnya sambil berlari kecil, namun saya terlambat beberapa detik, dan saya pun ditinggalkan..

Tidak apa-apa, masih ada bis patas lain yaitu N. Saya pun membeli tiket ke agennya, lalu memastikan benar bis saya tidak salah. Karena saya pernah salah masuk bis sehingga saya diturunkan dengan sedikit semena-mena maka saya trauma untuk salah kedua kalinya. Lalu ketika saya sudah duduk di kursi, saya tiba-tiba ditanya seorang mas-mas, dia bertanya apakah itu benar bis N. Dan saya pun menjawab benar. Lalu dalam hati, jangan-jangan masnya tadi bertanya karena takut salah bis, oleh karena dia pernah melihat seorang mbak-mbak diturunkan karena salah naik bis. Aduh, sontak saya lalu menutupi wajah saya, takut jika mas-mas tersebut ingat wajah mbak-mbak tempo hari itu (baca: saya).

Di tengah perjalanan yang kira-kira kurang dari satu jam lagi, tiba-tiba bis itu terhenti. Entah apa sebabnya saya tidak tahu karena saya tidak berniat bertanya. Namun sejak dari tempat berhenti itu, AC bis tidak dinyalakan. Seperti terlihat dari luar bis patas AC, namun dari dalam angkutan umum kota penuh sesak dan pengap. Penumpang yang lain marah dan sempat meminta turun, namun digagalkan oleh kondekturnya. Yang lalu kemudian juga ada penumpang yang meminta uangnya sebagian dikembalikan. Namun lagi-lagi kondektur mengelak dan tidak mau memberikan. Hingga sampai di kota gudeg itu pun AC nya tetap tidak menyala.

Dan kemudian saya pun dijemput di Jombor.




(ombak)
yang sebenarnya tidak tahu harus menulis apa,
ternyata malah jadi sepanjang ini.

Rabu, 20 Juli 2011

negative to positive

Ada 2 hal yang saya benci dari postingmu kemarin.

  1. Foto-foto papercraftmu bagus banget, bikin iri. Oh selo sekali sampai bisa bikin 2 biji seperti itu. Dan unyu sekali pake dipas-pasin sama wallpapernya segala. Dan (ehm) didepan laptop.
  2. Bahwa saya ini masih begini-begini saja, tidak ada yang berubah. Tidak perlulah pakai ada gambar hati dan danbo yag bersama anjing sedang apa itu. Yang jelas, skenario hidup adalah sangat-sangat jauh lebih baik dari film terbaik manapun. Bahwa aliran adalah dia yang tidak bisa ditebak, cukup dinikmati sampai nanti tiba di pelabuhan. Oh saya sedang malas buat membahas ini.

Mendingan bahas kamera pinjeman dari temen yang hasilnya ternyata bagus. Toycam octopus 28mm. Oh itu kamera mainan yang murah, yang asik, yang kalau buat motret yaudah cuma tinggal puter-puter terus cekrek, nggak usah pakai batere. Yang kalau mau tahu hasilnya harus bayar 11 ribu di Duta Foto. Ini beberapa hasilnya dari pergi-pergi melancong. Saya pilih yang bagus-bagus saja karena beberapa yang lain terbakar, atau ketutupan tangan, atau rambut. Selain juga karena malas upload.


habis dimakan

namanya layangannya walet apaaa gitu lupa.

merapikan ikan duyung, tadi sudah puas terbang-terbang.

the kids and the dragon

the trees

pelabuhan sadeng

the man and the sea

wediombo

kamu :D

Onana, sayang sekali waktu ke air terjun Sri Gethuk dan ke ArtJog filmnya sudah habis. Jadi pengen punya deh kamera macam itu. Lalu pergi-pergi lagi, memotret dan cuek saja, tanpa harus malu dengan mereka yang pakai digital. Pergi-pergi begitu, tanpa harus selalu berpikir tentang status.


(angin)
dengan hati yang tenang dan damai karena sambil dengerin Float dan Homogenic

Selasa, 19 Juli 2011

Happy to You

Angin gunung nun jauh atas sana, mendengar ceritamu membuat saya kembali mengingat mengenai Tanjakan Cinta. Apakah kali ini kamu akan mengatakan lagi bahwa mitos itu salah?

Apapun yang akan kamu katakan, disini saya ingin memberitahumu bahwa saya turut berbahagia. Saya ucapkan selamat padamu dan semoga bisa berlanjut hingga ke jenjang yang lebih serius. Dan untuk para penggemar sejuknya udara bergerak yang kau timbulkan, saya turut bersedih kepada mereka. Tapi maaf saja, saya untungnya bukan termasuk kedalamnya karena saya bukan berada di gunung, tapi di pantai. hhe..

Kamu



Namun ada sedikit hal yang tragis, yaitu:



Saya


(ombak)
terima kasih kepada papercraft danbo dan kucing
beserta internet yang lemot

Senin, 18 Juli 2011

yotsuba & bohong

Oh itu kalau si Elex yang nerbitin namanya jadi Kardo. Tadi kebetulan saya pinjam itu komiknya waktu lagi cuci motor di sebelah taman bacaan Nanda. Dulu saya biasa pinjam komik di sana, tapi sekarang sudah tidak. Yang jaga sudah ganti, sudah tidak asik karena yang sudah terlanjur kenal sudah habis masa kontraknya, dan sudah tidak cantik. Hehe. Padahal dulu biasa ngobrol-ngobrol dulu sambil baca komik di sana. Yang sekarang jadi cuma pinjam doang dan tidak pakai ngobrol-ngobrol.

Tadi saya pinjam Yotsuba volume 10 karena sudah lama tidak baca itu. Ada cerita tentang si kardo juga, tapi ada yang lebih menarik. Itu waktu Yotsuba dipinjamin bola karet yang ukuran besar sama Asagi. Yotsuba dengan polosnya memainka itu bola dengan cara melempar-lemparkan di rumahnya. Dan sampai akhirnya mengenai piring dan gelas, dan pecah. Dan ketika ditanyai ayahnya, ia menjawab dengan berbohong, "itu ada penyihir yang melemparkannya dari luar..". Ketika ditanyai kemana anak yang baik hati dan tidak pernah berbohong? Yotsuba lagi-lagi menjawab dengan, "itu ulah cacing pembohong, dia masuk ke dalam tubuh Yotsuba..".

Si Ayah tidak lalu marah. Malah mengajak Yotsuba pergi. Ketika ditanya kemana, Ayah menjawab "kita pergi buat menghilangkan cacing pemarah". Apa yang terjadi? Si Ayah mengajak Yotsuba ke kuil. Lalu menaruh Yotsuba di depan patung Dewa Ni'O. Oh lihat saja, itu adalah patung yang seram.


Tentu saja Yotsuba menangis kencang. Setelah itu, setelah si cacing pembohong dianggap sudah hilang, mereka pulang setelah berterimakasih dan meminta maaf kepada Dewa Ni'O. Ini bagian yang bagus, ketika setelah itu si Ayah bicara kepada Yotsuba yang ia gendong.
"Ayah nggak mempermasalahkan cangkir yang pecah. Soal kaca jendela yang pecah, dan kopi yang berceceran juga nggak masalah."
"Walaupun nanti Yotsuba memecahkan piring lagi?"
"Nggak masalah. Karena nakal adalah pekerjaan Yotsuba."
"Walaupun Yotsuba merusakkan komputer?"
"Jangan komputer dong.. Tapi tolong jangan berbohong, ya?"
"Iya, aku nggak akan bohong lagi."
Asik sekali. Tidak perlulah saya menjelaskan, pasti kamu sudah tahu bahwa nggak usahlah pakai bentak-bentakan segala terhadap sebuah kesalahan. Toh, ada masanya kita memang harus berbuat salah. Tidak perlu marah. Yang perlu dilakukan hanyalah koreksi yang mendidik. Karena toh, waktu pulang juga si Ayah malah ikut-ikutan main lempar bola di dalam rumah. 

Dan di rumah saya, ibu saya sedang menyuruh adik yang nonton TV itu belajar, padahal sendirinya toh nanti juga bakal nonton sinetron. Sebuah hal yang menyebalkan ya? 


(angin)
sambil berusaha sabar karena ini komputer lama banget buat posting

Minggu, 17 Juli 2011

My Danbo

Setelah perjalanan yang sedikit melelahkan semarang-jogja kemudian jogja-semarang dalam dua hari, lelah saya sedikit terbayarkan dengan membuat boneka kertas Danbo. Sebenarnya saya membelinya di Sunday Morning, namun saya ternyata salah beli yang ternyata justru tidak bisa bergerak dan kurang ada skema engsel disana. Lalu kemudian tepat setelah saya sampai di semarang, saya segera menghidupkan internet hanya untuk mencari blueprint danbo.

Saya berhasil menemukannya kemudian saya print dan langsung mencoba membuatnya. Untuk meminimalisir kesalahan, saya mencoba membuatnya menggunakan kertas hvs putih biasa. Dan ternyata saya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, saya memulainya sejak jam 5 sore, dan akhirnya berhasil terselesaikan hampir menuju jam 11 malam. Tepat sebelum saya menulis ini..




(ombak)
senang sekali berhasil menyelesaikan danbo
walaupun dengan disertai DC internet

silent is not a gold anymore

"Hidup Pemerintah!
Matilah kritikus!"

Kadang-kadang saya pengen deh teriak-teriak seperti itu. Saya tahu kalau benar-benar teriak seperti itu di tengah jalan, pasti saya sudah dihajar massa. Atau paling tidak, dibenci oleh masyarakat seluruh Indonesia, yang saya tahu cuma gemar main kritik doang.

Kritikus adalah dewa. Semua orang ingin menjadi seorang kritikus. Pengamat, seniman, penyair, penyanyi, semua deh. Yang ngritik itu keren. Iyakah?
NGGAK kalau kubilang. Mereka cemen. Banci. Hidup dalam area utopis dan cuma mimpi doang, tanpa pernah lihat kenyataan sebenarnya. Mereka cuma bisa bilang "anti-korupsi", tapi tahu apa mereka tentang korupsi? Mereka bilang "harga mahal" tapi bisa apa mereka terhadap orang miskin? Mereka bilang "pemerintah busuk", tapi bisakah mereka masuk ke dalam area pemerintah? Nggak. Mereka cuma bisa nyanyi. Menyampah saja.

Kita tidak lagi hidup di tahun 1965, dimana media terbatas dan cara alternatif untuk menyampaikan kritik adalah secara implisit. Lewat lagu, syair, dan seni. Dengan itu kita bisa membangkitkan semangat teman-teman lain untuk bergerak. Aksi nyata. Hasilnya? Soekarno tumbang dan berganti orde yang baru. Meski ya, setelah itu sama saja. Tapi ini 2011 woi! Udah bukan masanya lagi buat nyanyi-nyanyi doang. Coret-coret doang. Itu mah bukan kritik. Itu mah males!

Indonesia ini pahlawannya adalah kritikus. Kritik menjadi sebuah trend yang keren. Berani mengkritik itu keren. Tapi masuk ke dalam zona pemerintahan? Mereka bilang itu lumpur yang kotor. Mungkin mengekor dari Gie. Mentah amat! Ya, politik adalah semacam telur busuk, tapi siapa yang akan menggantikan telur busuk itu menjadi sebuah telur yang baik kalau bukan kita? 

Kita bilang sistem dan kebijakan pemerintah kacau. Kalau kita tahu itu kacau, setelah itu apa? Kritik doang? GERAK WOI!!
Berani kritik pemerintah, berarti berani masuk ke dalam zona pemerintah juga. Berani bertanding untuk bisa kesana. Untuk memperbaiki sistem yang ada. Untuk tidak cuma bisa fitnah dan ngece SBY doang, tapi bisa menendang pantatnya dan menggantikannya duduk di singgasana pemerintahan. Untuk membuat Indonesia yang lebih baik. Kalau nggak suka hidup di sini mah, minggat aja dari negara ini. Nggak cuma memandang remeh negara yang nyata-nyata kita ada di sini. Ngeluh dan ngece diri sendiri doang, kapan majunya?

Sayang sekali untuk anda tidak ada pemilihan negara waktu anda mau lahir. Kalau iya, apakah masih mau tinggal di Indonesia, dan sekarang bisa berteriak keras "aku cinta Indonesia?"

Seandainya -- dan semoga ini terjadi-- Indonesia entah kenapa suatu saat berhasil menjadi negara yang makmur, sejahtera, kaya, dan bagus dalam segala aspek, mungkin seniman bakal mati kali ya? Karena nggak punya kerjaan lagi. Karena toh, setelah negara Utopia yang mereka impikan itu hadir, lalu mau apa?


(angin)
dengan marah,
kepada seniman yang main kritik, semata-mata buat yang katanya "karya seni", 
tapi tidak bisa (atau malah sama sekali tidak) berbuat apa-apa terhadap apa yang dia kritik

Jumat, 15 Juli 2011

Lucky?

Di gunung sana apakah sedang ada banyak arus angin yang membingungkanmu? Apakah ada beberapa arus menuju ke satu titik hingga membentuk suatu kumparan badai angin besar? Hingga sepertinya kau tampak begitu kacau..
Apapun itu semoga kau bisa mengahadapinya dengan penuh kekuatan dan keyakinan..

Sepertinya keberuntungan itu terkadang tidak jatuh pada semua orang serentak, meskipun iya namun harus ada yang menjadi tumbal agar keberuntungan itu terlihat nyata. Ironis, namun beginilah kenyataannya..
Disaat banyak orang merasa orang lain sangat baik, di sisi yang lain justru ada orang yang merasa orang itu tidak adil. Lagi-lagi masalah keberuntungan dan ketidakberuntungan.

Karena nila setitik rusak susu sebelanga, karena kesalahan yang kecil membuat semuanya berantakan. Benarkah itu? Atau hanya sebuah perspektif lebay dari seseorang yang sehingga membuatnya menjadi seperti itu? Bukankah dikatakan itu hanya sebuah kesalahan kecil? Lalu kenapa tidak kita lupakan saja dan perbaiki? Mengapa tidak dimaafkan saja dan lalu memulai sesuatu yang baru?

Atau apakah itu piramida yang terbuat dari kartu remi yang kemudian disusun, lalu melakukan kesalahan kecil sehingga membuatnya tidak seimbang yang kemudian jatuh semuanya ke dasar dan lalu memulainya lagi dari awal. Jika bisa dimulai lagi mengapa harus berhenti dan memalingkan muka? Mengapa tidak menerima saja lalu memulainya dari awal kembali, menyusun kembali, dan berhasil..

Bukankah dia sudah melakukan dengan sangat baik untuk berusaha meminta maaf dan memperbaiki nila setitik itu? Mengapa tidak dimaafkan saja lalu memberinya penghargaan yang sesuai dengan usahanya? Tapi mengapa justru menyimpan ego yang tinggi, dan lalu bersikap tidak adil? Dia sudah melakukan apa yang seharusnya diperbaiki. Bahkan dia rela keluar paling akhir hanya untuk mengerjakan tugasnya supaya jauh lebih baik. Kalian saja tak akan bisa menemukan orang seperti itu lagi, yang mau mengakui kesalahan disaat yang lain hanya mengunci mulut, kaki, dan tangan mereka dari pengakuan atas kesalahan mereka. Dia hanya tidak beruntung hari itu dan yang lain yang mungkin lebih buruk darinya justru memiliki keberuntungan tersebut.

Mengapa harus terus meninggikan ego, berpaling muka berpura-pura tidak melihat seluruh usahanya? Mengapa begitu berbeda?



Teruntuk temanku yang ketauan TA disaat kurang beruntung baik waktu maupun dosen.



(Ombak)

Kamis, 14 Juli 2011

cuci muka

Oke, saya posting ini dengan pinjam laptop bapak, malam-malam jam 2 karena tidak bisa tidur. Iya, karena saya sedang merasa takut. Pelan-pelan menyelinap ke kamar kerja dan menyalakan laptop. Oh ini suara start-up keras sekali, semoga orang tua saya yang ada di kamar sebelah tidak bangun.

Demi apa ini laptop saya rusak. Sepertinya itu karma dari saya bilang hal-hal seperti posting yang sebelumnya, bahwa saya ini tidak akan bisa hidup di desa yang tidak ada teknologinya. Oke. Dan waktu adalah hal yang paling jauh dari kita. Dan kata seandainya adalah percuma untuk saat ini. Terima saja dan bersiap untuk kemungkinan terburuk.

Hari ini saya sedikit menggila. Membicarakan laptop, masa depan, hidup, cinta, dan setan. Dengan seorang teman yang sudah kenal sangat lama, tapi sama sekali baru saya mengerti bagaimana hidup dan cara berpikirnya hari ini. Dan mungkin begitu juga dengan dia dalam hal mengenai saya. Oh iya, saya sebut hari ini walau sebenarnya adalah kemarin karena saya belum tidur. Perpindahan hari untuk saya adalah ketika saya sudah bangun dari tidur malam. Untuk saat ini anggap saja begitu.

Saya sedang menjadi setan, katanya. Tidak punya perasaan dan jahat. Tidak apa-apa, kata saya, sekali-sekali bolehlah kita menggila. Anggap saja kita sedang keluar dari bumi tempat kita berpijak. Anggap saja kita sedang berkunjung ke pulau tak berpenghuni. Yeah, we're alone. Haha gila kamu, katanya, kamu lebih licik dari teman-teman yang, kamu tahu, berusaha goda-goda saya. Kamu lebih gila! Kamu setan! Dan saya mau-maunya bisa disini bareng kamu. Berarti kamu juga sudah jadi setan, kata saya, mau-maunya diajak pergi sama setan. Haha iya kali ya, kata dia. Lalu kita tertawa lama sekali.

Tapi bagaimanapun juga, terimakasih untuk berbagai macam percakapan gila. Terimakasih karena telah memberikan angin yang bagus untuk maju. Dan tidak lupa untuk terimakasih kepada rasa takut yang juga timbul dan menjalar semalaman. Bagaimanapun juga, ada rasa sadar untuk segra bangun dan cuci muka, sekaligus juga rasa takut untuk menghadap pagi. Dan oke, tidak ada yang bernama kebetulan. Semua hal yang terjadi, kedatangan teman, amarah karena soal membuat teh, laptop rusak, uang yang akan segera dikembalikan, pertemuan yang tidak direncanakan, pikiran yang berkecamuk, percakapan setan, dan rasa bersalah. Semua datang beriringan dengan manis. Dan hanya tindakan yang tepat untuk dapat menghadiri undangan yang sudah disuguhkan oleh dia yang bernama kondisi. Dan kesempatan ini hanya datang sekali. O amarah, o kondisi, o hawa dingin, o segalanya, saya mohon-mohon-mohon untuk kali ini, mungkin nggak pake "saja", tapi mohon mohon mohon banget buat mau membantu saya.

Dan hei kamu....
...saya sangat sangat sangat takut malam ini.

Saya takut buat bangun besok pagi.


(angin)

Selasa, 12 Juli 2011

high speed musical

Jadi saya ke pantai lagi lho tadi. Yayaya saya ini adalah makhluk super selo, posting kok ke pantai melulu. Itu adalah pantai Sadeng dan pantai Wediombo. Itu adalah dalam rangka habis nengok bayi temennya temen saya, sekalian mampir karena nanggung udah sampe sana. Oh sudahlah sangat rumit menjelaskan duduk perkaranya sampai bisa terjadi hal yang begitu. Yang tidak rumit adalah menjelaskan bahwa itu adalah perjalanan yang jauh dan capek, dan isi bensin harus sampai 2 kali, yang pertama full dan yang kedua cuma 2 liter. Tidak menguras dompet karena saya dibayari. Hehe.

Jadi pantai Sadeng itu adalah ternyata bukan pantai. Itu adalah pelabuhan dan tempat lelang ikan. Mungkin akan bagus seandainya kamu adalah fotografer yang minat buat mengabadikan kehidupan nelayan, dan dengan persenjataan kamera dslr dengan lensa yang lebar dan bagus. Tapi saya cuma modal toycam pinjeman doang, bener-bener susah karena tidak bisa buat zoom. Tapi saya adalah orang yang juga pengen sekedar injak-injak pasir pantai dan airnya, jadi yaaa cuma gitu doang. Lihat bapak-bapak mancing dan perahu-perahu berlabuh dengan rapi. Lalu ke pantai Wediombo juga. Oh itu pantai yang bagus dan luas, dan sepertinya jarang dijamah orang. Tapi sekali lagi, mereka jauh, mikir-mikir lagi deh kalau mau kesana.

Tapi tadi juga berkunjung ke desa Gandu. Itu adalah desa di tengah daerah Rongkop. Itu adalah daerah pojokan Gunungkidul, sudah hampir mentok ke perbatasan Jawa Tengah kayaknya, coba aja lihat sendiri di google earth. Desa Gandu adalah satu dari sekian banyak desa di Gunungkidul yang kalau mau berenang atau sekedar berendam di bak mandi harus mikir-mikir dulu karena air 1 meter kibik harganya 8000 rupiah. Selain itu juga yang jual cuma dateng 4 hari sekali saja. Oh dan disana sangat-sangat kering. Tidak ada sungai katanya. Ladang dan/atau sawah (nggak tahu gimana nyebutnya) cuma bisa ditanami beberapa jenis tanaman saja seperti kacang, ubi, dan nggak tahu apa tadi lupa kata bapaknya. Dan panen cuma setahun sekali karena jarang hujan. Tapi ada juga pohon pisang. Sayangnya pisang nggak begitu laku disana, maka si bapak tadi nggak tanam banyak-banyak. Tapi mereka baik sekali sumpah. Tadi disuguh nasi, ayam, tempe, dan sop, serta tidak lupa teh anget. Dan tidak lupa juga tersenyum sambil bilang "ya ini aja adanya di gunung, nggak kayak di kota, hehehe...". Jadi tidak enak karena disuruh-suruh buat makan. Padahal saya yakin buat sedia ayam goreng di daerah sana pasti susah karena pasar cuma buka tiap wage. Sebuah keluarga yang baik banget deh.

Oh saya jadi tahu beberapa hal yang bagus ketika perjalanan pulang tadi. Bagaimanapun kita punya dunia masing-masing. Seperti mereka yang tinggal disana, pasti tidak akan seperti kita yang bakal mikir ngapain aja ya disana? Nggak ada internet, nggak ada XXI, nggak ada toko alat tulis yang sedia drawing pen dengan berbagai ukuran, pensil mekanik 0.35mm, dan sketch book. Cuma ada TV dan HP yang sinyalnya kadang-kadang hilang. Kalau saya jelas akan mati karena bosan, tapi mereka toh tetap bisa senang-senang dengan cara mereka sendiri. Dan saya juga jadi tahu, bahwa matahari berwarna merah ketika sore hari punya fungsi lain selain biar bagus kalau dipotret. Adalah karena ketika kamu kebetulan mengalami sebuah perjalanan yang jauh dan sampai sore, dan arah kamu pergi adalah menghadap ke barat langsung, maka kamu tidak akan silau dan malah takjub melihat matahari yang pelan-pelan tenggelam ke balik bebukitan.

Dan sepanjang perjalanan pulang, saya bernyanyi-nyanyi kecil karena malas buat ngobrol. Karena motor sedang dilaju dengan kencang. Bernyanyi-nyanyi saja biar tidak bosan. 

O high speed musical.


(angin)
sambil lelah